dc.contributor.advisor | Purba, Setia Dermawan | |
dc.contributor.advisor | Takari, Muhammad | |
dc.contributor.author | Hutagalung, Roy J M | |
dc.date.accessioned | 2021-08-12T06:20:08Z | |
dc.date.available | 2021-08-12T06:20:08Z | |
dc.date.issued | 2013 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/39946 | |
dc.description.abstract | In this research, I focuse to analyze three aspects of trio in the Batak Toba popular music: (a) historical, (b) functional, and (c) the structure of vocal music. For historical aspect, researcher use continuitis and change theory. Then, to analyzing the functional of trio in Batak Toba popular music I use uses and function theory from Merriam (1964). Beside that, to analyze structure of trio vocal music I use weighted scale theory from Malm (1977) plus harmony theory.
The result of this research shows that trio in Batak Toba popular music which also born in the Batak Toba society, changed continuously in every life such as in technology, politic, economy, education and specially changing in religion, also in social sector that pushed the changing in Batak Toba cultural product. Until now trio in Batak Toba society still stick and get along with their life activities no matter where they live.
The functions of trio music in Batak Toba popular music were as: entertainment, communication, economy, expression of cultural indetity, symbolic representation, continuity of culture. These functions fill the social and cultural systems of Toba Batak society.
Trio in Batak Toba popular music is three people who present vocal instrument that consists of only male or only female members or the mix of male and female members the revearse it’s performance, each one of the member has certain kind of voice. That three kind of voices emphasize the harmonic combination, between each voices when the singers sing together and also emphasize the harmonic balance between each category or singer voice type (marsada means the first voice or sopran, “mardua” means the second voice or alto, “martolu” means the third voice or tenor, marlima means the fifth voices or high alto/octave. Trio also has the habit to sing all of those voices together in one time, that’s why people recognized trio as the group who composed four different kind of voices become only three voice.
Assesment results of the text and musical structure shows the using of diatonic scale is more dominant in the musical analytic structure of Batak Toba trio, and it also had the harmonic and tonality arrangement, influenced by the church music and how trio contectualized the outsider culture such as the appereance of “Parlima/Marlima”voice in Batak Toba trio. | en_US |
dc.description.abstract | Dalam penelitian ini penulis memfokuskan kajian pada tiga aspek di dalam musik trio pada musik populer Batak Toba, yang mencakup aspek: (a) sejarah, (b), fungsi, dan (c) struktur musik vokalnya. Untuk mengkaji aspek sejarah penulis menggunakan teori kontinuitas dan perubahan. Kemudian untuk mengkaji fungsi musik trio di dalam musik populer pada kebudayaan Batak Toba ini penulis menggunakan teori penggunaan dan fungsi yang ditawarkan oleh Merriam (1964). Di sisi lain, untuk mengkaji struktur musik vokal trio ini penulis menggunakan teori bobot tangga nada yang ditawarkan Malm (1977) dan teori harmoni.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa trio pada musik populer Batak Toba lahir pada masyarakat Batak Toba secara berkelanjutan mengalami perubahan di berbagai aspek kehidupan, perubahan di sektor teknologi, politik, ekonomi, pendidikan dan khususnya perubahan di sektor agama, perubahan sosial mendorong perubahan produk kebudayaannya.Trio bagi masyarakat Batak Toba hingga sekarang tetap melekat dalam aktivitas kehidupannya di manapun mereka berada.
Adapun fungsi-fungsi musik trio pada musik populer Batak Toba di antaranya adalah sebagai berikut: sebagai sarana hiburan, komunikasi, ekonomi, ekspresi identitas kebudayaan, representasi simbolis, dan kontinuitas kebudayaan. Fungsi-fungsi ini adalah untuk memenuhi sistem sosial dan budaya yang terdapat di dalam kebudayaan Batak Toba.
Trio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen vokal yang beranggotakan hanya laki-laki atau hanya perempuan atau penggabungan (campuran) laki-laki dan perempuan atau sebaliknya, yang dalam penyajiannya masing-masing mempunyai suara tertentu yang membawakan tiga jenis suara yang menekankan perpaduan harmonis, baik antara suara masing-masing penyanyi yang bernyanyi bersama-sama, serta keseimbangan yang serasi antara masing-masing kategori/tipe suara penyanyi (marsada untuk menyebut suara satu atau sopran, mardua untuk menyebut alto atau suara dua, martolu untuk menyebut tenor atau suara tiga, marlima untuk menyebut alto tingi/oktaf atau suara lima) dan mempunyai kebiasaan bernyanyi bersama-sama sehingga di kenal orang kelompoknya itu dengan lagu musik yang di gubah dengan tiga suara.
Hasil pengkajian teks dan struktur musik trio pada musik populer Batak Toba menunjukkan bahwa penggunaan tangga nada diatonik lebih dominan dalam Analisis struktur musik trio pada musik populer Batak Toba, yang juga sudah mempunyai susunan harmoni dan tonalitas yang jelas, hal ini disebabkan pengaruh dari musik gereja dan bagaimana trio pada musik populer Batak Toba mengkontekstualisasikan budaya yang datang dari luar budayanya, seperti munculnya suara Parlima/Marlima. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | Trio | en_US |
dc.subject | Analisis | en_US |
dc.subject | Sejarah | en_US |
dc.subject | Fungsi | en_US |
dc.subject | Struktur Musik | en_US |
dc.title | Trio pada Musik Populer Batak Toba: Analisis Sejarah, Fungsi, dan Struktur Musik | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM117037003 | |
dc.description.pages | 309 Halaman | en_US |
dc.description.type | Tesis Magister | en_US |