Sindrom Depresif pada Pasien Akne Vulgaris
View/ Open
Date
2010Author
Hasibuan, Silvy Agustina
Advisor(s)
Loebis, Bahagia
Simanungkalit, Rointan
Metadata
Show full item recordAbstract
Latar Belakang: Simtom-simtom depresif yang berhubungan dengan akne adalah reaksi yang sering terhadap keprihatinan kesan tubuh pada kaum remaja dan orang-orang muda. Ada hubungan positif yang sangat signifikan antara akne dan self-image yang buruk. Akne vulgaris adalah suatu penyakit kulit umum, yang mempengaruhi hampir 80% remaja dan dewasa muda yang berusia 11-30 tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa banyak proporsi pasien akne vulgaris mengalami sindrom depresif dengan menggunakan kuesioner Beck Depression Inventory II (BDI II).
Metode : Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan studi cross sectional. Penelitian dilakukan di RSUP. H. Adam Malik, poliklinik Departemen penyakit Kulit dan Kelamin, praktek Spesialis Kulit dan Kelamin, jalan Wahid Hasim No. 94 Medan. Periode 01 September – 30 November 2010. Sampel penelitian adalah pasien yang di diagnosis akne vulgaris dengan gradasi akne vulgaris. Pemilihan sampel dengan cara consecutive sampling. Pasien diagnosis akne vulgaris yang di ambil sebagai subyek penelitian memenuhi kriteria inklusi. Dan subyek melihat gradasi akne vulgaris. Selanjutnya mengisi kuesioner WHO-5 well being index (skor <13 mengindikasikan keadaan tidak sejahtera dan dianjurkan untuk menjalani test BDI II) dan bersamaan subyek mengiisi kuesioner yang dilaporkan sendiri untuk melihat respons subyek terhadap pengaruh psikososial akne vulgaris serta peneliti wawancara subyek untuk gambaran ciri kepribadian pada pasien akne vulgaris.
Hasil : Responden berjumlah 84 pasien akne vulgaris berdasarkan karakteristik demografik dari kelompok subyek paling banyak kelompok umur 18 – tahun sebanyak 48 orang (57,1%), perempuan sebanyak 62 orang (73,8%), pendidikan tamat SMA sebanyak 58 orang (69,0%), pekerjaan mahasiswa/mahasiswi sebanyak 54 orang (64,3%). gradasi ringan sebanyak 60 orang (71,4%), tidak sejahtera sebanyak 55 orang (65,5%). Median dari respons subyek terhadap pngaruh psikososial akne vulgaris adalah 34,0 dengan respons positif (median ≥ 34) dan negatif (median ≤ 34), ciri kepribadian anankastik/obsesif kompulsif sebanyak 29 orang (34,5%), sindrom depresif ringan paling banyak terjadi pada pasien akne vulgaris sebanyak 23 orang (41,8 %).
Kesimpulan : Terdapat gangguan kesejahteraan pada pasien akne vulgaris. Dan tidak terdapat perbedaan bermakna sindrom depresif pada pasien akne vulgaris berdasarkan karakteristik demografik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan), gradasi penyakit akne vulgaris, respons pasien akne vulgaris terhadap pengaruh psikososial akne vulgaris, ciri-ciri kepribadian pada pasien akne vulgaris.
Collections
- Master Theses [159]