Show simple item record

dc.contributor.advisorAdnan, Adlin
dc.contributor.advisorIsranuri, Ikhwansyah
dc.contributor.advisorHaryuna, Tengku Siti Hajar
dc.contributor.authorSilitonga, Naek
dc.date.accessioned2021-08-16T04:37:10Z
dc.date.available2021-08-16T04:37:10Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/40127
dc.description.abstractIntroduction : In developing countries, more than one third of hearing impairments are due to excessive noise exposure that exceeds 85 dB for a period of time.Purpose : To determine the correlation between noise exposure levels and noise-induced hearing loss in employees ( case study of discotheque A, B, C in Medan).Methods : This study used analytic cross-sectional study design. The data obtained through interview process, otoscopic examination and pure tone audiometry.Results : The noise-exposed employees (>85 dB) were 110 people (100%). Audiometric examinations towards the inclusion-fulfilled criteria employees were 51 (46,6%) non hearing-impaired employees and 59 (53,6%) hearing-impaired employees.Conclusion : There is a significant correlation between noise exposure levels and hearing function in employees of several discotheques in Medan.en_US
dc.description.abstractPendahuluan: Pada negara berkembang lebih dari sepertiga gangguan pendengaran disebabkan karena terpapar bising berlebihan. Intensitas kebisingan yang berbahaya jika melampaui 85 dB dan jangka waktu tertentu.Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan tingkat kebisingan dan gangguan pendengaran akibat bising pada pekerja beberapa diskotik di Kota Medan.Metode: Penelitian ini bersifat analitik dengan menggunakan rancangan studi potong lintang. Data diperoleh melalui proses wawancara, pemeriksaan telinga dengan otoskopi dan pemeriksaan pendengaran dengan audiometri nada murni.Hasil Penelitian: Pekerja yang bekerja >85 dB adalah 110 orang (100 %). Hasil pemeriksaan audiometri terhadap pekerja yang memenuhi kriteria inklusi didapati 51 orang ( 46,6 %) pekerja tidak mengalami gangguan pendengaran akibat bising dan 59 orang ( 53,6 %) menderita gangguan pendengaran akibat bising. Kesimpulan : Ada hubungan tingkat kebisingan terhadap fungsi pendengaran pekerja beberapa diskotik di Kota Medan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectGangguan Pendengaran Akibat Bisingen_US
dc.subjectPekerjaen_US
dc.subjectDiskotiken_US
dc.titleHubungan Kebisingan dengan Pendengaran Pekerja ( Studi Kasus Diskotik A, B, C di Kota Medan )en_US
dc.typeThesisen_US
dc.description.pages104 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record