Gangguan Mental Emosional pada Ibu dari Pasien Skizofrenik yang Berobat ke Poliklinik Psikiatri Blud RSJ Provinsi Sumatera Utara
View/ Open
Date
2012Author
Liza, Rini Gusya
Advisor(s)
Effendy, Elmeida
Loebis, Bahagia
Parinduri, Harun Taher
Metadata
Show full item recordAbstract
Latar belakang: Skizofrenia memiliki dampak sosial dan ekonomi yang cukup
besar, dan juga menjadi beban berat bagi penderita dan keluarganya. Hal ini
dapat menimbulkan gangguan mental emosional pada keluarga terutama ibu
yang biasanya paling banyak merawat pasien.
Tujuan penelitian: untuk mengetahui proporsi gangguan mental emosional
dan mengidentifikasi gejala-gejala gangguan mental pada ibu dari pasien
skizofrenik serta mengetahui distribusi gangguan mental emosional pada ibu
pasien skizofrenik berdasarkan faktor sosiodemografik (usia, status
perkawinan, tingkat pendidikan, status pekerjaan, tempat tinggal, status
sosioekonomi)
Metode penelitian: Penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional
study, teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik nonprobability
sampling jenis consecutive sampling, jumlah sampel 158 orang ibu dari pasien
skizofrenik, yang datang membawa anaknya berobat ke poliklinik psikiatri
BLUD RSJ Provsu selama periode 1 September 2011 sampai 31 Oktober 2011.
Kriteria inklusi adalah Ibu dari pasien yang didiagnosis skizofrenia sesuai DSM IV-TR, bersedia sebagai subjek penelitian, mampu diajak berkomunikasi.
Kriteria eksklusi adalah menderita penyakit medis umum dan mempunyai
riwayat gangguan mental sebelumnya. Penilaian gejala gangguan jiwa
dilakukan melalui wawancara langsung kepada responden dengan
menggunakan kuesioner self reporting quessionnaire (SRQ) yang terdiri dari 20
butir pertanyaan. Apabila menjawab minimal 6 jawaban “ya” maka responden
diidentifikasi mengalami gangguan mental emosional.
Hasil penelitian: Karakteristik demografik yang paling banyak adalah pada
kelompok umur 50-<55 tahun (23.4%), pendidikan rendah (74.1%), tidak
bekerja (60.8%), janda (52.5%), tempat tinggal di desa (57%) dan
sosioekonomi rendah (87.5%). Proporsi gangguan mental emosional pada ibu
dari pasien skizofrenik adalah (66.5%), sedangkan gejala mental emosional
yang paling banyak dialami ibu dari pasien skizofrenik adalah gejala depresi.
Kesimpulan: Proporsi gangguan mental emosional maupun proporsi gejala gejala gangguan mental emosional pada ibu dari pasien skizofrenik lebih tinggi
dibanding populasi umum di Indonesia sehingga diperlukan perhatian yang
lebih baik kepada ibu dari pasien skizofrenik dalam pencegahan timbulnya
gangguan mental yang lebih berat.
Collections
- Master Theses [159]