Show simple item record

dc.contributor.advisorEffendy, Elmeida
dc.contributor.advisorLoebis, Bahagia
dc.contributor.advisorParinduri, Harun Taher
dc.contributor.authorLiza, Rini Gusya
dc.date.accessioned2021-08-16T06:34:21Z
dc.date.available2021-08-16T06:34:21Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/40162
dc.description.abstractLatar belakang: Skizofrenia memiliki dampak sosial dan ekonomi yang cukup besar, dan juga menjadi beban berat bagi penderita dan keluarganya. Hal ini dapat menimbulkan gangguan mental emosional pada keluarga terutama ibu yang biasanya paling banyak merawat pasien. Tujuan penelitian: untuk mengetahui proporsi gangguan mental emosional dan mengidentifikasi gejala-gejala gangguan mental pada ibu dari pasien skizofrenik serta mengetahui distribusi gangguan mental emosional pada ibu pasien skizofrenik berdasarkan faktor sosiodemografik (usia, status perkawinan, tingkat pendidikan, status pekerjaan, tempat tinggal, status sosioekonomi) Metode penelitian: Penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional study, teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik nonprobability sampling jenis consecutive sampling, jumlah sampel 158 orang ibu dari pasien skizofrenik, yang datang membawa anaknya berobat ke poliklinik psikiatri BLUD RSJ Provsu selama periode 1 September 2011 sampai 31 Oktober 2011. Kriteria inklusi adalah Ibu dari pasien yang didiagnosis skizofrenia sesuai DSM IV-TR, bersedia sebagai subjek penelitian, mampu diajak berkomunikasi. Kriteria eksklusi adalah menderita penyakit medis umum dan mempunyai riwayat gangguan mental sebelumnya. Penilaian gejala gangguan jiwa dilakukan melalui wawancara langsung kepada responden dengan menggunakan kuesioner self reporting quessionnaire (SRQ) yang terdiri dari 20 butir pertanyaan. Apabila menjawab minimal 6 jawaban “ya” maka responden diidentifikasi mengalami gangguan mental emosional. Hasil penelitian: Karakteristik demografik yang paling banyak adalah pada kelompok umur 50-<55 tahun (23.4%), pendidikan rendah (74.1%), tidak bekerja (60.8%), janda (52.5%), tempat tinggal di desa (57%) dan sosioekonomi rendah (87.5%). Proporsi gangguan mental emosional pada ibu dari pasien skizofrenik adalah (66.5%), sedangkan gejala mental emosional yang paling banyak dialami ibu dari pasien skizofrenik adalah gejala depresi. Kesimpulan: Proporsi gangguan mental emosional maupun proporsi gejala gejala gangguan mental emosional pada ibu dari pasien skizofrenik lebih tinggi dibanding populasi umum di Indonesia sehingga diperlukan perhatian yang lebih baik kepada ibu dari pasien skizofrenik dalam pencegahan timbulnya gangguan mental yang lebih berat.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectGangguan mental emosionalen_US
dc.subjectSelf Reporting Questionnaire (SRQ)en_US
dc.subjectibu dari pasien skizofreniken_US
dc.titleGangguan Mental Emosional pada Ibu dari Pasien Skizofrenik yang Berobat ke Poliklinik Psikiatri Blud RSJ Provinsi Sumatera Utaraen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM107106004
dc.description.pages72 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record