Show simple item record

dc.contributor.advisorNasution, Burhanuddin
dc.contributor.advisorLindarto, Dharma
dc.contributor.authorSiregar, Jelita
dc.date.accessioned2021-08-18T05:41:12Z
dc.date.available2021-08-18T05:41:12Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/40350
dc.description.abstractAterosklerosis merupakan proses yang bersifat kompleks. Dalam pembentukannya melibatkan disfungsi endotel, gangguan lipid, aktivasi trombosit, trombosis, stres oksidatif, aktivasi otot polos pembuluh darah dan akhir-akhir ini juga diketahui secara luas adanya peranan inflamasi pada setiap tahapan terbentuknya aterosklerosis. Faktor risiko seperti meningkatnya usia, diabetes melitus, merokok, miningkatnya kadar kolesterol total dan LDL Kolesterol serta hipertensi berperan penting pada awal dan percepatan proses terbentuknya aterosklerosis. Diabetes Mellitus (DM) merupakan faktor risiko utama penyakit kardiovaskuler, di mana bukti epidemiologi menunjukkan bahwa mortalitas kardiovaskuler 2-3 kali lebih tinggi dibanding populasi non-DM. Hipertensi sering dijumpai pada penderita DM. Penderita diabetik hipertensi lebih sering menderita penyakit kardiovaskuler dibanding diabetik normotensi. Pada studi epidemiologi dilaporkan mortalitas kardiovaskuler 2-3 kali lebih tinggi pada penderita diabetik hipertensi dibanding diabetik normotensi. Penelitian ini dilakukan secara studi cross sectional di Departemen Patologi Klinik FK-USU/RSUP H. Adam Malik Medan bekerja sama dengan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK-USU/RSUP H. Adam Malik Medan yang dimulai pada bulan Agustus sampai dengan bulan November 2010. Berdasrkan kriteria inklusi dan eksklusi dan perkiraan besar sampel, dipeoleh sampel penelitian 72 orang yaitu 36 orang sebagai sampel pasien DM tipe 2 dengan hipertensi dan 36 orang sebagai kontrol sampel DM tipe 2 non hipertensi. Sampel darah diambil dari darah vena mediana cubiti. Sebelumnya pasien dipuasakan 10-12 jam. Tempat punksi vena terlebih dahulu dilakukan tindakan aseptik dengan alkohol 70 % dan dibiarkan kering, kemudian dilakukan punksi. Pengambilan darah dilakukan tanpa stasis yang berlebihan dengan disposable syringe 5 cc, darah diambil 5 cc tanpa antikoagulan untuk pemeriksaan kadar LDL Kolesterol , kadar gula darah serta creatinin darah. Pengolahan data dan analisa statistik pada penelitian ini menggunakan SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 15.0. Berdasarkan analisa statistik dijumpai perbedaan yang bermakna antara kadar LDL kolesterol pada DM tipe 2 dengan hipertensi (151,08±35,55) dibandingkan dengan kelompok DM tipe 2 non hipertensi 113,75±31,12 dengan nilai p <0,05.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectPerbandingan Kadar LDL Kolesterolen_US
dc.subjectDM Tipe 2en_US
dc.subjectHipertensien_US
dc.subjectKolesterolen_US
dc.titlePerbandingan Kadar LDL Kolesterol pada DM Tipe 2 dengan atau tanpa Hipertensien_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimFulltext
dc.description.pages87 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record