dc.contributor.advisor | Yamin, Muhammad | |
dc.contributor.advisor | Nasution, Sanwani | |
dc.contributor.advisor | A, T. Keizerina Devi | |
dc.contributor.author | Nasution, Juliani Libertina | |
dc.date.accessioned | 2021-08-19T07:57:20Z | |
dc.date.available | 2021-08-19T07:57:20Z | |
dc.date.issued | 2010 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/40661 | |
dc.description.abstract | Land opening in one place including in one island is the beginning of the land
ownership for someone, which based on customary law must be informed to customary
people and must be given a special mark. Land ownership are the main elements of the
birth of land rights. Written land ownership which explains legal relationship between
the land and its owner called land title. Eventhough there are control over land and land
title as ownership evidence, however land ownership in one island is not automatically
given to people who live there, but there are other aspects, such as political aspect and
security aspect. Therefore it is important to investigate ownership aspect, land control
and land use in one island. Based on those things, it is needed to study about the
implementation of land management, land ownership, land control and land use of one
island.
Descriptive-Qualitative research is used to study this research, with normative
law approaching method which based on regulations and analyzed based on fact on the
field by taking secondary data sources.
Based on research, it is conklused that :
1. Land ownership and Land Control on islands located in Batam Island especially in
Sekikir Island and Bulat Island based on physical control by people and admitted by
the local government and supported by written ownership rights enacted by village
apparatus (aparat kelurahan). However, land ownership of the people could not be
certificated because it is collided by management regulation of Batam island
stipulated by President, by the handover of Rights of Management to Batam
Authority Government over Batam Island and surrounding areas.
2. There are dualism of the implementation over land use over islands in Batam area,
done by Batam Authority based on Rights of Management to plan land use, and done
by Batam Local Government. In fact, that land use has not been fully implemented
on field based on regional spatial planning of Batam (Local Government Regulation
No. 20 Year 2001 jo. No. 2 Year 2004) either by Local Government or by people.
3. Law protection of people’s land ownership in Batam Island is minimum, by refusing
application of rights of management registration if there is occupation by people. It
should be done maximally by implementing land registration of people’s land,
because by registrating people’s land, land registration to reach legal protection for
land owner.
Based on those things abovementioned, it is suggested that ownership aspect and
land control become consideration on land issues in Batam Island and people’s land
could be certificated or could be given Rights of Management. Land use aspect should be
implemented based on Regional Spatial Planning of Batam City and confirmed through
decree and certificate. | en_US |
dc.description.abstract | Pembukaan tanah di suatu tempat termasuk di suatu pulau merupakan awal
dari lahirnya kepemilikan tanah bagi individu, yang menurut hukum adat harus
dikuasai secara terus menerus. Penguasaan tanah merupakan unsur utama lahirnya
hak atas tanah. Bukti pemilikan dan penguasaan atas tanah secara tertulis disebut
sebagai alas hak. Sekalipun telah ada penguasaan fisik dan ada alas hak, namun
pemilikan tanah yang berada pada suatu pulau tidak serta merta memberikan hak
sepenuhnya kepada penghuni, sebab keberadaan suatu pulau tidak saja untuk
kepentingan pribadi penghuninya, tetapi ada aspek politik dan pertahanan keamanan.
Untuk itu perlu diteliti aspek kepemilikan, penguasaan dan penggunaan tanah tersebut
di suatu pulau.
Untuk mengkaji hal tersebut dilakukan penelitian bersifat deskriptif
kualitatif, dengan metode pendekatan yuridis normatif dan dianalisis dengan
kenyataan di lapangan, dengan mengambil sumber data dari data sekunder.
Dari hasil temuan penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Pola kepemilikan dan penguasaan atas tanah di wilayah Pulau Batam khususnya
di Pulau Sekikir dan Pulau Bulat didasarkan pada penguasaan fisik oleh
penduduk dan diakui oleh aparat pemerintah daerah yang didukung oleh alas hak
yang diterbitkan oleh aparat kelurahan, Namun kepemilikan tanah oleh
masyarakat belum dapat disertipikatkan karena terbentur dengan aturan
pengelolaan Pulau Batam yang diberikan Hak Pengelolaan kepada Otorita
Batam, juga belum adanya ketentuan khusus yang mengatur penetapan hak atas
tanah yang berada di pulau-pulau kecil.
2. Pelaksanaan penggunaan tanah di wilayah Pulau Batam terdapat dualisme, yakni
dilakukan oleh Otorita Batam berdasarkan pemberian Hak Pengelolaan dan juga
dilakukan oleh Pemerintah Kota Batam, pada kenyataannya penggunaan tanah
tersebut belum sepenuhnya dilaksanakan sesuai dengan RTRW Kota Batam baik
oleh Pemerintah Daerah maupun oleh warga masyarakat.
3. Perlindungan hukum terhadap kepemilikan rakyat atas tanah di Pulau Batam
hanya secara minimal, yakni dengan cara menolak permohonan pendaftaran Hak
Pengelolaan apabila masih ada penguasaan rakyat di atasnya. Seharusnya
dilakukan secara maksimal dengan melakukan pendaftaran atas tanah milik
rakyat.
Terhadap hal tersebut di atas, maka disarankan agar aspek pemilikan dan
penguasaan tanah menjadi pertimbangan dalam pemberian hak atas tanah di Pulau
Batam dan dapat disertipikatkan tanah milik rakyat tersebut atau diberikan hak atas
tanah di atas Hak Pengelolaan. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | Pemilikan, Penguasaan dan Penggunaan | en_US |
dc.subject | Pemberian Perlindungan Hukum | en_US |
dc.subject | Hak Atas Tanah di Suatu Pulau | en_US |
dc.title | Hak Kepemilikan dan Penguasaan atas Tanah Di Wilayah Pulau Batam (Studi : Di Pulau Sekikir dan Pulau Bulat) | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM087011144 | |
dc.description.pages | 160 Halaman | en_US |
dc.description.type | Tesis Magister | en_US |