Show simple item record

dc.contributor.advisorNst., Ikhwanuddin
dc.contributor.advisorIrwansyah
dc.contributor.authorNasution, Mutiara Efendi
dc.date.accessioned2021-08-19T08:14:40Z
dc.date.available2021-08-19T08:14:40Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/40666
dc.description.abstractThis study is intended to evaluate, and acknowledge the existence of onangonang as a happiness song of the narrative singing of the panortor in the area Panyabungan Kab. Mandaling Natal (Panyabungan, Kota siantar, Hulu Pungkut and Desa Habincaran) of North Sumatra. To investigate the conceptual description of the Mandailing community in terms of its existence, singing concept, socialization process, and matters related to the ethnomusicological aspects, an analysis of the lyrics of the songs and the music is carried out. The research is conducted using multidisciplinary approach in order to achieve authentic clarity on the existence of onang-onang in the daily life of Mandailing community, especially among the paronang-onang. To reveal problem in this research, the qualitative method is used by means of multidisciplinary approach in which the emphasis is focused on semiotic and ethnomusicological approaches supported by other sciences. Method of investigation is classified into preparation; implementation; and report writing by watching, observing, and recording onang-onang orall, and visually, interview and analytical activities on the lyrics and the structural aspects of the musical melody were carried out. The research results showed that onang-onang is a hata andung reflecting the experience and life of the panortor and the community where this song lived. This fact was evidently revealed through the lyrics and the musical melodious flow, in which the singer described panortor's life, ideals, expectations, and social situation of the culture where he belonged. This lyric is created spontaneously using metaphorical language in structural and semiotic approaches. In ethnomusicological manner, the arrangement of the lyrics and the song is done using euphonic technique (a technique used to beautify the sound by adding and reducing syllables), syllabic (one note for each syllable addition and reduction), This is arranged in the form of musical melody in tethratonic (four notes) melody which was repeated over and over again however the next material tended to be always new (strophic). Thus, it can be concluded that this song emphasized more on the lyrics than on the music (logogenic).en_US
dc.description.abstractMaksud dari penelitian ini adalah untuk mengkaji, onang-onang sebagai nyanyian dari hata andung yang fungsional integritasnya adalah nyanyian narasi si panortor di daerah Panyabungan Kab. Mandaling Natal Provinsi Sumatera Utara. Memperoleh deskripsi konseptual dari masyarakat Mandailing (Panyabungan, Kota siantar, Hulu Pungkut dan Desa Habincaran) tentang eksistensinya, konsep bernyanyi, proses sosialisasi, dan hal-hal yang berkaitan dengan aspek-aspek etnomusikologis melalui analisis terhadap lirik (teks) lagu, dan musiknya. Penelitian yang dilakukan ialah dengan pendekatan multidisiplin, sehingga dengan demikian akan diperoleh kejelasan yang otentik tentang eksistensi onangonang dalam kehidupan masyarakat Mandailing, khususnya para paronang-onang. Untuk mengungkap masalah dalam penelitian ini, metode yang digunakan bersifat kualitatif dengan pendekatan multidisiplin yang lebih difokuskan pada pendekatan semiotik dan etnomusikologis dengan dibantu ilmu-ilmu lain sebagai pendukung. Cara penelitian dibedakan atas persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan laporan dengan melihat, mengamati, melakukan perekaman terhadap onang-onang secara audio-visual, melakukan wawancara, serta kerja analisis terhadap lirik lagu dan aspek-aspek bangunan melodi musiknya. Dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa onang-onang sebagai nyanyian adat dengan menggunakan hata andung adalah merupakan cermin kehidupan dari si panortor serta masyarakat dimana nyanyian ini hidup. Hal ini nyata terungkap melalui lirik maupun alunan melodi musiknya, dimana kehidupan pribadi panortor, kehidupannya, cita-cita, harapan, dan situasi sosial masyarakat pemilik budaya ini tergambar melalui teksnya, yang diciptakan secara spontan dengan menggunakan bahasa-bahasa metaforis melalui pendekatan struktural maupun semiotis. Secara etnomusikologis penggarapan terhadap lirik dan lagu dilakukan dengan teknik eufonics (teknik memperindah bunyi melalui penambahan dan pengurangan suku kata), sillabic (satu nada untuk setiap satu suku kata), melalui bentuk melodi musik dengan tangga nada tethratonic (4 not) yang selalu diulang-ulang namun dengan materi teks yang cenderung selalu baru (strofic). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa nyanyian ini lebih mengutamakan lirik daripada musiknya (logogenic).en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectOnang-Onangen_US
dc.subjectSiriaonen_US
dc.subjectTeksen_US
dc.subjectEuponicen_US
dc.subjectStrophicen_US
dc.subjectLogogenicen_US
dc.titleAnalisis Struktur Teks, Makna dan Melodi Onang-Onang pada Adat Perkawinan Mandailing di Panyabunganen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM157037001
dc.description.pages269 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record