Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Menekan Angka Kecelakaan Kerja di Kabupaten Deli Serdang
View/ Open
Date
2018Author
Marpaung, Angga Sony Armindo
Advisor(s)
Sihombing, Marlon
Suriadi, Agus
Metadata
Show full item recordAbstract
Occupational accident is one of the problems found in manpower; therefore, the government needs to make some efforts to minimize these occupational accidents in order to accommodate workers’ rights for protection during their work. Occupational Safety and Health Management System is one of the efforts to overcome the problems of occupational accidents. The implementation of this system needs to be supervised in order that it will run well. The objective of this research is to describe how the supervisory function of Occupational Safety and Health Management System is implemented and what factors influence the supervisory function performed by the Manpower and Transmigration Agency of Deli Serdang. This research employs qualitative approach with on going analysis method. The data are collected though interviews, observations and documentation. The results of the research demonstrate that the Manpower and Transmigration Agency of Deli Serdang has performed the supervisory function to reduce occupational accident rates in Deli Serdang, yet it is not optimal. It can be seen from the high rates of violations to K3 (Occupational Safety and Health) program such as the use of standard personal protective device, the absence of P2K3 (Government officials for Occupational Safety and Health) Organization in Deli Serdang. The factors which influence the implementation of the supervisory function of Occupational Safety and Health Management System are classified into two groups: internal factors consisting of limited human resources, marginal budget, and indistinctness in implementing sanctions and external factors consisting of low commitment of the company to impose K3 program and lack of workers’ understanding of the urgency of K3. Kecelakaan kerja merupakan salah satu masalah yang ada pada sektor ketenagakerjaan, untuk itu pemerintah perlu melakukan upaya untuk meminimalisasi kecelakaan kerja tersebut untuk mengakomodir hak pekerja atas perlindungan saat bekerja. Sistem manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah kecelakan kerja. Dalam pelaksanaannya agar Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja tersebut berjalan dengan baik perlu diadakan sebuah pengawasan.Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana pelaksanaan fungsi pengawasan system manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan factor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan fungsi pengawasan yang dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi di Kabupaten Deli Serdang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif menggunakan metode on going analysis dengan teknik pengumpulan data dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi.Hasil dari penelitian adalah pelaksanaan fungsi pengawasan yang dilaksanakan oleg Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam menekan angka kecelakaan kerja di Kabupaten Deli Serdang telah dilaksanakan namun belum optimal hal ini bisa dilihat masih banyaknya pelanggaran program K3sepertipenggunaanalatpelindungdiri yang standar, tidakadanyaorganisasi P2K3 di Kabupaten Deli Serdang. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja terbagi menjadi dua yaitu internal yang terdiri dari keterbatasan sumbar daya manusia, minimnya anggaran, kurangnya ketegasan dalam penerapan sanksi dan faktor eksternya meliputi rendahnya komitmen perusahaan dalam upaya penegakan program K3 dan minimnya pemaham pekerja tentang arti pentingnya K3.
