dc.description.abstract | Latar Belakang: Ayam broiler adalah jenis ayam yang memiliki kemampuan menghasilkan daging yang banyak dengan waktu pemeliharaan yang tidak begitu lama. Daging ayam broiler sebaiknya tidak disimpan lebih dari dua jam dalam suhu ruangan dan sebaiknya segera disimpan dalam lemari es atau freezer. Karena daging ayam broiler tidak bertahan lama pada suhu ruang, terkadang pedagang menambahkan pengawet untuk memperpanjang umur simpan. Salah satu pengawet yang dicurigai untuk ditambahkan adalah formalin yang merupakan zat berbahaya bagi tubuh manusia. Pentingnya dilakukan identifikasi formalin pada sampel Daging Ayam Broiler (Gallus domesticus) dengan metode asam kromatropat.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ada atau tidaknya penggunaan formalin sebagai bahan pengawet pada daging ayam broiler di Pasar Tradisional Melati, Kecamatan Medan Tuntungan.
Metode: Metode penelitian dilakukan secara eksperimental dan metode pengambilan sampel menggunakan teknik Simple Random Sampling (metode acak sederhana) dimana Sampel Daging Ayam Broiler (Gallus domesticus) diambil di Pasar Tradisional Melati, Kecamatan Medan Tuntungan dengan berat 250 g/sampelnya dan diambil sebanyak 4 sampel dari 4 penjual yang berbeda. Uji Kualitatif formalin dilakukan pada 4 sampel ayam broiler di Pasar Tradisional Melati, Kecamatan Medan Tuntungan dengan metode asam kromatropat.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa 4 sampel daging ayam broiler yang terdiri dari 2 sampel daging ayam broiler dingin dan 2 sampel daging ayam broiler beku negatif mengandung formalin dan hasilnya sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI (PerMenKes RI) Nomor 1168/MenKes/PER/X/1999, dimana formalin merupakan bahan kimia yang penggunaannya dilarang untuk produk makanan dan bahan pangan.
Kesimpulan: Sampel ayam broiler (Gallus domesticus) di Pasar Tradisional Melati, Kecamatan Medan Tuntungan hasilnya negatif formalin dan aman untuk dikonsumsi masyarakat. | en_US |