Investigasi Agensia Hayati Untuk Pengendalian Penyakit Bercak Daun (Phyllosticta zingiberi) pada Tanaman Jahe Merah (Zingiber officinale Rosc)
View/ Open
Date
2011Author
Sihaloho, Martha Adiwaty
Advisor(s)
Hapsoh
Hasanuddin
Metadata
Show full item recordAbstract
Leaf spotting diseases is a major disease on red ginger plant
because of economic disadvantage in terms of farmers income and reduce state
revenue because of the red ginger is an export commodity. This disease probably
originated from red ginger seeds that can survive in the seed. The study aims to
test the effectiveness of the fungus T koningii, T harzianum, Gliocladium spp, and
G. virens as biological agents to control disease causing pathogens P zingiberi
ginger leaf spot, and testing the effectiveness of how the application of biological
agents in controlling leaf spot disease of ginger. The research was conducted at
two places, namely at the Faculty of Agriculture Plant Pathology Laboratory of
the University of North Sumatera Medan with ± 25 m altitude above sea level,
and at the Faculty of Agriculture experimental land Agroteknologi Studies
Program University of Amir Hamzah Medan. Kelurahan Medan Estate Sub Percut
Sei Tuan Deli Serdang district, with a height of ± 25 m. The timing of the researc
began in January 2010 to August 2010. In this research, there are 4 methods of
testing conducted: 1.Test antagonist biological agents against pathogenic fungi in
the laboratory P zingiberi, 2. Test Postulates Koch, 3. Identification of disease
causing leaf spot of red ginger plant, 4.Test antagonist biological agents against
pathogenic fungi P zingiberi in the field.The research in the laboratory, showed
that the growth inhibiting zone presentase lowest in treatments without fungal
antagonist at 6.43% and the highest found on treatment with the fungal antagonist
Gliocladium spp amounted to 46.23%. In the implementation of research in the
field use of biological agents antifungal suspension Gliocladium virens on leaves
relatively more effective in inhibiting the growth of the fungus P. zingiberi. Penyakit Bercak daun merupakan penyakit utama pada tanaman jahe
merah karena dari segi ekonomi merugikan pendapatan petani dan menurunkan
pendapatan negara karena jahe merah merupakan komoditi export . Penyakit ini
kemungkinan berasal dari benih jahe merah yang dapat bertahan dalam benih.
Penelitian bertujuan untuk menguji efektivitas jamur T koningii, T harzianum,
Gliocladium spp, dan G virens sebagai agensia hayati untuk mengendalikan
patogen P zingiberi penyebab penyakit bercak daun jahe, dan menguji efektivitas
cara aplikasi agensia hayati dalam mengendalikan penyakit bercak daun jahe.
Penelitian ini dilaksanakan pada dua tempat yaitu di Laboratorium Penyakit
Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan dengan
ketinggian tempat ± 25 m dpl, dan di lahan Percobaan Fakultas Pertanian
Program Studi Agroteknologi Univesitas Amir Hamzah Medan. Kelurahan
Medan Estate Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang, dengan
ketinggian ± 25 m dpl. Waktu pelaksanaan penelitian dimulai bulan Januari
2010 sampai dengan Agustus 2010. Pada penelitian ini ada 4 metode pengujian
yang dilaksanakan yaitu 1. Uji antagonis agensia hayati terhadap patogen jamur P
zingiberi di laboratorium, 2.Uji Postulat Koch, 3. Identifikasi penyakit penyebab
bercak daun tanaman jahe merah, 4. Uji antagonis agensia hayati terhadap
patogen jamur P zingiberi di lapangan. Pada penelitian di laboratorium,
menunjukan persentase zona penghambat pertumbuhan paling rendah pada
perlakuan tanpa jamur antagonis sebesar 6,43 % dan yang paling tinggi terdapat
pada perlakuan dengan jamur antagonis Gliocladium spp sebesar 46,23 %.
Pada pelaksanaan penelitian di lapangan penggunaan suspensi antifungal
agensia hayati Gliocladium virens pada daun relatif lebih efektif dalam
menghambat pertumbuhan jamur P. zingiberi.
Collections
- Master Theses [418]