Analisis Kebijakan Pemanfaatan Ruang Wilayah Pesisir Kota Medan, Studi Kasus Kecamatan Medan Belawan
View/ Open
Date
2011Author
Ayuli, Nina
Advisor(s)
Nasution, Zulkifli
Daud, Jeluddin
Rahmanta
Metadata
Show full item recordAbstract
This research was conducted in six villages in Medan Belawan sub-district: Belawan
I, Belawan II, Bahagia, Bahari, Bagan Deli, and Sicanang. The use of coastal areas in
Medan Belawan sub-district in line with the economic growth of those areas. However, the
economic activities caused inefficiency and ineffective spaces and population carrying
capacity. Therefore, the purposes of this research were: 1) to evaluate the suitability coastal
areas, 2) to analyze factors caused conflicts the use of coastal areas, 3) to know the
government, private, community perceptions in the use of coastal areas, 4) to determine
priority in the use of coastal areas, 5) to give recommendations to the policy maker.
The method used in this research was survey with secondary data obtained from
questionnaires and interviews that taken ± 10 respondents, meanwhile primary data obtained
from literature study and related agencies. The data analyzed using geographic information
system and Process
The result of land suitability using geographic information system in Medan Belawan
coastal areas showed that the land use suitable for fishpond 1.234, 74 Ha in Sicanang, and
208,5 Ha in Bahari, land use suitable for industry 281,83 Ha in Belawan I, and 315,28 Ha in
Belawan II, and land use suitable for homes and industry were in Belawan I and Belawan II.
The Process
Hierarchy Analysis
Based on the research result, the suggestion can be drawn were a spatial plan
revision, and socialization of the importance of regional development by increasing the
education level of the community.
Hierarchy Analysis on the conflict in using land for industry and homes in
Belawan I and Belawan II showed that the land was suitable for industry, and
conflict in using the land for homes, fishpond, industry in Sicanang and Bahagia
showed that the land was suitable for fishpond Penelitian ini dilaksanakan di 6 (Enam) kelurahan di Kecamatan Medan Belawan
yaitu: Kelurahan Belawan I,Belawan II, Bahagia, Bahari, Bagan Deli dan Sicanang.
Pemanfaatan ruang wilayah pesisir kecamatan Medan Belawan sejalan dengan semakin
tinggi nya peningkatan aktivitas ekonomi di wilayah tersebut. Namun, banyaknya aktivitas
ekonomi yang telah berkembang di wilayah pesisir Kecamatan Medan Belawan dapat
menyebabkan pemanfaatan yang tidak efektif dan efisien ditinjau dari aspek keruangan dan
daya dukung sumberdaya yang ada sehingga menimbulkan konflik pemanfaatan ruang. Oleh
karenanya penelitian ini bertujuan untuk : 1) Mengevaluasi kesesuaian lahan wilayah pesisir,
2) Menganalisis faktor penyebab terjadinya konflik pemanfaatan ruang, 3)Mengetahui
persepsi pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam penentuan penggunaan lahan,
4)Menentukan prioritas penggunaan lahan, dan 5)Memberikan rekomendasi sebagai dasar
pertimbangan pemberian kebijakan.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian survey dengan Data
Sekunder diperoleh melalui hasil kuesioner dan wawancara yang mengambil ±10 responden
sedangkan Data Primer diperoleh penelusuran pustaka dan instansi-instansi yang ter kait.
Analisis data dilakukan dengan Sistem Informasi Geografis dan Analisis Hirarki Proses
(AHP).
Dari hasil analisis evaluasi Kesesuaian lahan dengan Sistem Informasi Geografis
(GIS) di wilayah pesisir Kecamatan Medan Belawan, maka untuk penggunaan lahan tambak
yang Sangat Sesuai dapat ditetapkan di kelurahan sicanang seluas 1.234, 74 Ha dan bahari
seluas 208,5 Ha, sedangkan penggunaan lahan untuk industri yang sangat sesuai Belawan I
seluas 281,83 Ha dan Belawan II seluas 315,28 Ha dan penggunaan lahan untuk permukiman
dan indutri yang sangat sesuai di kelurahan Belawan I dan Belawan II termasuk dalam
kategori sangat sesuai. Sedangkan berdasarkan dari hasil analisis AHP terhadap konflik
pemanfaatan ruang yang terjadi antara industri dan permukiman di keluarahan Belawan I dan
Belawan II maka penentuan prioritas penggunaan lahan untuk industri dan terhadap konflik
pemanfaatan ruang yang terjadi antara industri, permukiman, dan tambak di sicanang dan
bahagia maka penentuan prioritas penggunaan lahan untuk tambak.
Berdasarkan dari hasil analisis yang telah dilakukan maka saran yang diajukan dalam
penelitian ini adalah perlu adanya dilakukan revisi Rencana Tata Ruang Wilayah, karena
adanya konflik antar penggunaan lahan dan diperlukannya sosialisasi terhadap masyarakat
sebagai persiapan semakin berkembangnya sektor industri dalam menuju perkembangan
ekonomi global, dengan cara peningkatan tingkat pendidikan masyarakat.
