Show simple item record

dc.contributor.advisorNasution, Zulkifli
dc.contributor.advisorDaud, Jeluddin
dc.contributor.advisorRahmanta
dc.contributor.authorAyuli, Nina
dc.date.accessioned2021-08-24T05:03:06Z
dc.date.available2021-08-24T05:03:06Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/41145
dc.description.abstractThis research was conducted in six villages in Medan Belawan sub-district: Belawan I, Belawan II, Bahagia, Bahari, Bagan Deli, and Sicanang. The use of coastal areas in Medan Belawan sub-district in line with the economic growth of those areas. However, the economic activities caused inefficiency and ineffective spaces and population carrying capacity. Therefore, the purposes of this research were: 1) to evaluate the suitability coastal areas, 2) to analyze factors caused conflicts the use of coastal areas, 3) to know the government, private, community perceptions in the use of coastal areas, 4) to determine priority in the use of coastal areas, 5) to give recommendations to the policy maker. The method used in this research was survey with secondary data obtained from questionnaires and interviews that taken ± 10 respondents, meanwhile primary data obtained from literature study and related agencies. The data analyzed using geographic information system and Process The result of land suitability using geographic information system in Medan Belawan coastal areas showed that the land use suitable for fishpond 1.234, 74 Ha in Sicanang, and 208,5 Ha in Bahari, land use suitable for industry 281,83 Ha in Belawan I, and 315,28 Ha in Belawan II, and land use suitable for homes and industry were in Belawan I and Belawan II. The Process Hierarchy Analysis Based on the research result, the suggestion can be drawn were a spatial plan revision, and socialization of the importance of regional development by increasing the education level of the community. Hierarchy Analysis on the conflict in using land for industry and homes in Belawan I and Belawan II showed that the land was suitable for industry, and conflict in using the land for homes, fishpond, industry in Sicanang and Bahagia showed that the land was suitable for fishponden_US
dc.description.abstractPenelitian ini dilaksanakan di 6 (Enam) kelurahan di Kecamatan Medan Belawan yaitu: Kelurahan Belawan I,Belawan II, Bahagia, Bahari, Bagan Deli dan Sicanang. Pemanfaatan ruang wilayah pesisir kecamatan Medan Belawan sejalan dengan semakin tinggi nya peningkatan aktivitas ekonomi di wilayah tersebut. Namun, banyaknya aktivitas ekonomi yang telah berkembang di wilayah pesisir Kecamatan Medan Belawan dapat menyebabkan pemanfaatan yang tidak efektif dan efisien ditinjau dari aspek keruangan dan daya dukung sumberdaya yang ada sehingga menimbulkan konflik pemanfaatan ruang. Oleh karenanya penelitian ini bertujuan untuk : 1) Mengevaluasi kesesuaian lahan wilayah pesisir, 2) Menganalisis faktor penyebab terjadinya konflik pemanfaatan ruang, 3)Mengetahui persepsi pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam penentuan penggunaan lahan, 4)Menentukan prioritas penggunaan lahan, dan 5)Memberikan rekomendasi sebagai dasar pertimbangan pemberian kebijakan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian survey dengan Data Sekunder diperoleh melalui hasil kuesioner dan wawancara yang mengambil ±10 responden sedangkan Data Primer diperoleh penelusuran pustaka dan instansi-instansi yang ter kait. Analisis data dilakukan dengan Sistem Informasi Geografis dan Analisis Hirarki Proses (AHP). Dari hasil analisis evaluasi Kesesuaian lahan dengan Sistem Informasi Geografis (GIS) di wilayah pesisir Kecamatan Medan Belawan, maka untuk penggunaan lahan tambak yang Sangat Sesuai dapat ditetapkan di kelurahan sicanang seluas 1.234, 74 Ha dan bahari seluas 208,5 Ha, sedangkan penggunaan lahan untuk industri yang sangat sesuai Belawan I seluas 281,83 Ha dan Belawan II seluas 315,28 Ha dan penggunaan lahan untuk permukiman dan indutri yang sangat sesuai di kelurahan Belawan I dan Belawan II termasuk dalam kategori sangat sesuai. Sedangkan berdasarkan dari hasil analisis AHP terhadap konflik pemanfaatan ruang yang terjadi antara industri dan permukiman di keluarahan Belawan I dan Belawan II maka penentuan prioritas penggunaan lahan untuk industri dan terhadap konflik pemanfaatan ruang yang terjadi antara industri, permukiman, dan tambak di sicanang dan bahagia maka penentuan prioritas penggunaan lahan untuk tambak. Berdasarkan dari hasil analisis yang telah dilakukan maka saran yang diajukan dalam penelitian ini adalah perlu adanya dilakukan revisi Rencana Tata Ruang Wilayah, karena adanya konflik antar penggunaan lahan dan diperlukannya sosialisasi terhadap masyarakat sebagai persiapan semakin berkembangnya sektor industri dalam menuju perkembangan ekonomi global, dengan cara peningkatan tingkat pendidikan masyarakat.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectKebijakanen_US
dc.subjectPemanfaatan Ruangen_US
dc.subjectWilayah Pesisiren_US
dc.titleAnalisis Kebijakan Pemanfaatan Ruang Wilayah Pesisir Kota Medan, Studi Kasus Kecamatan Medan Belawanen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM097003013
dc.description.pages119 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record