Analisis Dampak Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) terhadap Peningkatan Pendapatan dalam Pengembangan Ekonomi Lokal di Kabupaten Asahan.
View/ Open
Date
2011Author
Ritonga, Susilistiawati
Advisor(s)
Sirojuzilam
Mahalli, Kasyful
Pratomo, Wahyu Ario
Metadata
Show full item recordAbstract
Sejak tahun 2008 Kabupaten Asahan telah berpartisipasi didalam Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) untuk mengentaskan
kemiskinan. Dan tujuan Penelitian ini adalah untuk 1) Menganalisis pengaruh PNPM
- Mandiri Perdesaan di Kabupaten Asahan terhadap pendapatan masyarakat yang
menjadi peserta program, 2) Menganalisis dampak PNPM - Mandiri Perdesaan di
Kabupaten Asahan didalam meningkatkan pendapatan masyarakat dan mengurangi
kemiskinan, dan 3) Menganalisis dampak PNPM - Mandiri Perdesaan terhadap
pengembangan ekonomi lokal di Kabupaten Asahan. Metoda analisis data yang
digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis Uji-t SEBELUM dan SESUDAH
program dilaksanakan serta metode analisis untuk mengevaluasi keberhasilan
suatu program penanggulangan kemiskinan menurut Economic and Social Comision
for Asean and Pasific (ESCAP) dalam Manual Evaluasi Program Penanggulangan
Kemiskinan.
Dari hasil penelitian yang dilakukan pada dua belas desa dari enam kecamatan di
Kabupaten Asahan menunjukkan bahwa Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) di Kabupaten Asahan belum berjalan
dengan optimal, meskipun terjadi peningkatan secara signifikan terhadap pendapatan
masyarakat, baik pada peserta program Simpan Pinjam kelompok Perempuan (SPP)
maupun program Infrastruktur. Program SPP mempunyai nilai rata-rata pendapatan rumah tangga sebelum mengikuti
program sebesar Rp. 1.887.812,50 dan setelah program Rp.3.394.062,50,. (meningkat
79,79%), dan peserta program yang tergolong dalam rumah tanggga miskin sebanyak
9,37%. Dengan menggunakan angka inflasi Kabupaten Asahan Thn 2010 sebesar
13,78%, diperoleh hasil nilai income indicator rumah tangga sebesar 0,0706
(pendapatan rumah tangga meningkat rata-rata sebesar 7,06%).
Pada program Infrastruktur rata-rata pendapatan rumah tangga sebelum mengikuti
program sebesar Rp. 1.326.229,51,- dan setelah program Rp.1.751.619,67,-
(meningkat 32,07%). Peserta program infrastruktur yang termasuk dalam rumah
tangga miskin sebesar 21,31%, dengan menggunakan angka inflasi diperoleh Income
indicator sebesar 0,0343 (pendapatan meningkat 3,43%).
Adanya Pembangunan berbagai infrastruktur di perdesaan dengan menggunakan
tenaga kerja lokal, akan mendorong kegiatan ekonomi lokal untuk tumbuh dan
berkembang. Melalui program SPP modal usaha dapat bertambah yang pada akhirnya
akan meningkatkan pendapatan keluarga, dan lembaga keuangan mikro yang
terbentuk di setiap kecamatan akan mempermudah masyarakat lokal untuk
memanfaatkan jasa lembaga keuangan non formal tersebut. Dengan demikian PNPM
Mandiri Perdesaan akan mampu memberdayakan ekonomi masyarakat lokal baik
secara langsung maupun tidak langsung dan berkelanjutan.
