Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah Domestik Sebagai Upaya Pelestarian Lingkungan di Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai
View/ Open
Date
2011Author
Helminawaty
Advisor(s)
Nasution, M. Arif
Thamrin, Husni
Metadata
Show full item recordAbstract
Population growth, changing consumption patterns and lifestyles of people has
increased the amount of waste generation, types, and diversity characteristics of the waste.
The increasing volume of waste requiring management. Waste management that does not use
the methods and techniques that are environmentally friendly waste management in addition
will be a negative impact on health will also be very disturbing both environmental
preservation of the residential environment, forests, rice fields, rivers and oceans.
Based on calculations from the formula Taroyamane the authors took samples
amounted to 99 people with simple random sampling sampling, ie, determine its own random
samples that are considered to have potential to provide the necessary data in this study.
Data is collected by interview, observation and documentation study spaciousness. Data
were analyzed by tabulation to determine the pattern and form of community participation in
the implementation of domestic waste management in the Village Binjai and to know what
are the factors that influence the level of community participation towards the
implementation of domestic waste management in the Village of Binjai. In testing whether or
not the influence of variable levels of participation with variables age, gender, education,
income, length of residence and home ownership status used Chi Square test.
The results showed that the pattern of waste management has been implemented in
the Village of Binjai varies from every citizen is garbage collected and then the officer
appointed by RT collecting and transporting waste by using a cart up to the polls (Disposal
meantime) and then transported and disposed of to landfill (Disposal end) by officers from
the sanitation department by using trucks, garbage is collected by the society by sorting
garbage, organic waste is separated by inorganic, kitchen waste is given to pakanan
livestock and made into compost waste while glass bottles and plastic bottles sold to builders
battered, Garbage is collected using the plastic directly discharged into the river, alongside a
road or dilahan empty, burned garbage collected directly in front or behind the home and
community waste collected by using a plastic or plastic bags dumped directly into the
Disposal While (TPS). Forms of participation that have been implemented in the Village of
Binjai there are 2 forms of real participation and participation is not real. Real participation
as participation money, property participation, staff participation, while participation is not
real is the brainchild of participation Participation, Social inclusion, participation and
decision-making process refresentatif Participation. Factors that affect the level of
community participation Binjai Village in domestic waste management is gender, education
level, length of stay, and home ownership status, while age and income levels do not affect
the level of community participation Pertambahan jumlah penduduk, perubahan pola konsumsi, dan gaya hidup masyarakat
telah meningkatkan jumlah timbulan sampah, jenis, dan keberagaman karakteristik sampah.
Meningkatnya volume timbulan sampah memerlukan pengelolaan. Pengelolaan sampah yang
tidak mempergunakan metode dan teknik pengelolaan sampah yang ramah lingkungan selain
akan dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan juga akan sangat menganggu
kelestarian fungsi lingkungan baik lingkungan pemukiman, hutan, persawahan, sungai dan
lautan.
Berdasarkan hasil perhitungan dari rumus Taroyamane maka penulis mengambil
sampel berjumlah 99 orang dengan pengambilan sampel secara simple random sampling,
yakni menentukan sendiri sampel secara acak yang dianggap memiliki potensi untuk
memberikan data yang diperlukan dalam penelitian ini. Pengambilan data dilakukan dengan
wawancara, observasi kelapangan dan studi dokumentasi. Data dianalisis dengan tabulasi
untuk mengetahui pola dan bentuk partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pengelolaan
sampah domestik di Kelurahan Binjai dan untuk mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang
mempengaruhi tingkat partisipasi masyarakat terhadap pelaksanaan pengelolaan sampah
domestik di Kelurahan Binjai. Dalam menguji ada atau tidak pengaruh variabel tingkat
partisipasi dengan variabel usia, jenis kelamin, pendidikan, penghasilan, lamanya tinggal dan
status kepemilikan rumah digunakan uji Kuadrat Chi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola pengelolaan sampah yang telah
dilaksanakan di Kelurahan Binjai bervariasi yaitu sampah dari tiap warga dikumpulkan
kemudian petugas yang ditunjuk oleh RT mengumpulkan dan mengangkut sampah dengan
menggunakan gerobak sampai ke TPS (Tempat Pembuangan Sementara) kemudian diangkut
dan dibuang ke TPA(Tempat Pembuangan Akhir) oleh petugas dari Dinas Kebersihan dengan
menggunakan truk, Sampah dikumpulkan oleh masyarakat dengan memilah sampah, sampah
organik dipisahkan dengan anorganik, sampah dapur diberikan untuk pakanan ternak dan
dibuat menjadi kompos sedangkan sampah botol kaca dan botol plastik dijual kepada tukang
butut, Sampah yang dikumpul dengan menggunakan plastik langsung dibuang ke sungai,
dipinggir jalan atau dilahan kosong, Sampah yang terkumpul langsung dibakar di depan atau
di belakang rumah dan Sampah yang dikumpulkan masyarakat dengan menggunakan plastik
atau karung plastik dibuang langsung ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS). Bentuk
partisipasi yang telah dilaksanakan di Kelurahan Binjai ada 2 bentuk yaitu partisipasi yang
nyata dan partisipasi yang tidak nyata. Partisipasi yang nyata seperti partisipasi uang,
partisipasi harta benda, partisipasi tenaga, sedangkan partisipasi yang tidak nyata adalah
partisipasi Partisipasi buah pikiran, Partisipasi sosial, Partisipasi proses pengambilan
keputusan dan Partisipasi refresentatif. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat
partisipasi masyarakat Kelurahan Binjai dalam pengelolaan sampah domestik adalah jenis
kelamin, tingkat pendidikan, lamanya tinggal, dan status kepemilikan rumah, sedangkan usia
dan tingkat penghasilan tidak berpengaruh terhadap tingkat partisipasi masyarakat.