Analisis Kehidupan Ekonomi dan Sosial Budaya Penduduk di Daerah Slum (Slum Area) di Kelurahan Pulo Brayan Kota Kecamatan Medan Barat Kota Medan
View/ Open
Date
2014Author
Malau, Waston
Advisor(s)
Harahap, Hamdani
Suriadi, Agus
Metadata
Show full item recordAbstract
The purpose of this study is to analyze the economic and socio-cultural life as well as the adaptation strategies in social, cultural and economic life of the population in slum areas (slum area) in Pulo Brayan City District, West Medan, Medan city. The instruments for collecting data are observation sheet and interview as the qualitative data and using the document and field study. XXIV environment Pulo Brayan City district is characterized by traits that include house which is built huddled and irregular. The wall is made of the tepas, board/plywood and a little bit parts are made of half-bricks without plaster and half board / plywood. The roofs are made of corrugated iron and thatch. The floor of the house has been using the rough cement and dirt floors. The environment looks dirty, lack of facilities of lighting, water and sanitation. The slum residents are the urban people which are coming from various areas around Medan city. They work in the informal sector with low income, so they live in the poor economy. Consequently, the level of education of the parents and their children is very low that are only graduated from elementary and junior high school, so that they can only work in the informal sector. The life of the poor economy caused the slum residents are forced to live in the slums area. Thus the poverty will be socialized from the parents’ generations to their children’s generation In order to survive the life, the slum residents develop some adaptation strategies. The adaptation strategies in the economic life include some efforts such as search for the second job or increase the office hours, borrow money or borrow in the stall, reduce the quantity and quality of food, save or reduce outcome. The adaptation strategies in the social and cultural life include the participation in social organizations, and maintain a good relationship with the environment relatives. The existence of resignation, the socialized poverty and efforts to develop the adaptation strategies for survival are a hallmark of the "culture of poverty" that the residents of the slum have. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kehidupan ekonomi dan sosial budaya serta strategi adaptasi dalam kehidupan ekonomi dan sosial budaya penduduk di daerah slum (slum area) di Kelurahan Pulo Brayan Kota Kecamatan Medan Barat Kota Medan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui studi dokumen dan studi lapangan dengan menggunakan observasi dan interview. Lingkungan XXIV Kelurahan Pulo Brayan Kota merupakan pemukiman kumuh yang ditandai oleh ciri-ciri antara lain rumah yang dibangun secara berdempetan dan tidak teratur. Dinding rumah terbuat dari tepas, papan/tripleks dan sebagian kecil terbuat dari setengah batu bata tanpa plester dan setengah papan/tripleks. Atap rumah terbuat dari seng dan rumbia. Lantai rumah telah menggunakan semen kasar dan ada yang berlantai tanah. Lingkungan pemukiman terlihat jorok, kurangnya fasilitas penerangan, air bersih dan MCK. Warga pemukiman kumuh ini merupakan kaum urban yang datang dari berbagai daerah di sekitar kota Medan. Mereka bekerja di sektor informal dengan penghasilan yang rendah, sehingga mereka berada dalam kehidupan ekonomi yang miskin. Akibatnya adalah tingkat pendidikan orang tua dan anak-anak mereka sangat rendah yaitu hanya tamat SD dan SMP, sehingga kelak mereka hanya dapat bekerja di sektor informal. Kehidupan ekonomi yang miskin menyebabkan warga pemukiman kumuh ini terpaksa harus bersikap pasrah untuk bertempat tinggal di pemukiman kumuh tersebut. Dengan demikian kemiskinan tetap tersosialisasikan dari generasi orang tua kepada anak-anak mereka. Untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya maka warga pemukiman kumuh ini mengembangkan berbagai strategi adaptasi. Strategi adaptasi dalam kehidupan ekonomi meliputi upaya mencari pekerjaan sampingan atau menambah jam kerja, meminjam uang atau mengutang di warung, mengurangi kuantitas dan kualitas makanan, menghemat atau mengurangi pengeluaran. Strategi adaptasi dalam kehidupan sosial budaya meliputi keikutsertaan dalam organisasi sosial kemasyarakatan, tetap memelihara hubungan yang baik dengan lingkungan kerabat. Adanya sikap pasrah, kemiskinan yang tersosialisasikan dan upaya mengembangkan berbagai strategi adaptasi untuk mempertahankan kelangsungan hidup merupakan ciri dari “kebudayaan kemiskinan” yang dimiliki warga pemukiman kumuh tersebut.