Dampak Proyek Irigasi Namusira-Sira terhadap Pembangunan Wilayah Pedesaan di Kecamatan Sei Bingei Kabupaten Langkat Propinsi Sumatera Utara

Abstract

The title of this research is “Dampak Proyek lrigasi Namu Sira-sira terhadap Pembangunan Wilayah Pedesaan di Kecamatan Sei Bingei Kabupaten Langkat Propinsi Sumatera Utara” (The Effect of Namu Sira-sira Irrigation Project on the Development of the Rural Region at Kecamatan Sei Bingei, the Regency of Langkat, the Province of North Sumatra). Under the guidance of Prof. Bachtiar Hassan Miraza the chairman, Drs. Robinson Tarigan, M.R.P and Drs. Rujiman, MA, the members. The effect of Namu Sira-sira Irrigation Project is one of the ways to know the extension ofthe rural region at Kecamatan Sei Bingei, the Regency of Langkat. It is an analytical, descriptive research, that is, the research which is aimed to problem solving occurring at this present time. Technical and non-technical data on the effect of Namu Sira-sira Irrigation Project are collected and arranged to be analyzed. The analysis indicator is the difference in the production factors between the incomes of the farmers who have used the facilities of technical irrigation and the incomes ofthose who have not received the services of technical irrigation. Of 15 (fifteen) villages at Kecamatan Sei Bingei, 4 (four) villages are selected to be the locations of the research randomly: Namu Ukur Utara, Namu Ukur Selatan, Belinteng, and Pekan Sawah villages. The results of the research show that the use of irrigation results in the change of rice fields from non-technical irrigation rice fields into technical irrigation fields. The use of irrigation increases the output (the yield of production) of paddy and the use of workforce in the sector of agriculture. Most of the populations of Indonesia live in rural regions and their livelihood is from the sector of agriculture. To increase the yield of paddy production at the four villages in order that they produce surplus in paddy production at Kecamatan Sei Bingei, then it is suggested: (a) the Government optimize the function of the Namu Sira-sira Irrigation Project which still requires the improvement for its quarter and tertiary ducts, so that regular distributions of the irrigation water which can reach the plots of the rice fields can be realized as expected by the society, (b) the Government add the ducts of the technical irrigation so that non-irrigation rice fields can be developed into technical irrigation rice fields to be able to increase the sources of the incomes of the society and the growth of economy in the rural regions to achieve a state of self-sufficiency in rice production.

Penelitian ini berjudul “Dampak Proyek Irigasi Namu Sira-sira terhadap Pembangunan WiJayah Pedesaan di Kecamatan Sei Bingei Kabupaten Langkat Propinsi Sumatera Utara". Di bawah bimbingan Prof. Bachtiar Hassan Miraza sebagai Ketua, Drs. Robinson Tarigan, M.RP dan Drs. Rujirnan, MA sebagai anggota Dampak proyek irigasi Namu Sira-sira merupakan salah satu untuk mengetahui pengembangan wilayah pedesaan di Kecamatan Sei Bingei Kabupaten Langkat. Penelitian ini adalah suatu penelitian yang bersifat deskriptif analisis yaitu suatu penelitian yanjg tertuju kepada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang. Data teknis dan non teknis dikumpulkan dan disusun untuk dianalisis. Indikator kajian adalah perbedaan dalam faktor produksi antara pendapatan para petani yang telah memanfaatkan fasilitas irigasi teknis dan yang belum mendapatkan layanan irigasi teknis. Dari 15 (lima belas) desa yang ada di Kecamatan Sei Bingei, 4 (empat) desa dipilih secara random sebagai lokasi penelitian, yaitu, Desa Namu Ukur Utara, Desa Namu Ukur Selatan, Desa Belinteng, dan Desa Pekan Sawah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan irigasi mengakibatkan perubahan lahan sawah dari lahan non irigasi teknis menjadi lahan irigasi teknis. Penggunaan irigasi meningkatkan output (hasil produksi) padi dan penggunaan tenaga kerja di sektor pertanian. Penduduk Indonesia sebahagian besar tinggal di daerah pedesaan yang sumber mata pencahariannya pada umumnya adalah dari sektor pertanian. Untuk meningkatkan hasil produksi pertanian padi pada empat desa tersebut di atas supaya menghasilkan surplus beras di Kecamatan Sei Bingei disaeankan (a) Pemerintah lebih mengoptimalkan fungsi irigasi Namu Sira-sira masih diperlukan pembenahan kembali saluran-saluran tersir dan kurter dan bangunannya, sehingga secara teratur pendistribusian air irigasi hingga ke petak-petak sawah dapat tewujud, sesuai diharapkan masyarakat, (b) supaya Pemerintah memperbanyak saluran irigasi teknis sehingga sawah non irigasi teknis dapat dikembanmgkan menjadi sawah irigasi teknis sehingga dapat meningkatkan sumber pendapatan masyarakat dan meningkatkan laju perekonomian di wilayah pedesaan serta mencapai swasembada beras.