dc.contributor.advisor | Munir, Delfitri | |
dc.contributor.advisor | Hasibuan, Mangain | |
dc.contributor.advisor | Haryuna, T. Siti Hajar | |
dc.contributor.author | Hutabarat, Humbertho | |
dc.date.accessioned | 2021-08-30T07:43:38Z | |
dc.date.available | 2021-08-30T07:43:38Z | |
dc.date.issued | 2016 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/41686 | |
dc.description.abstract | Introduction: Fungtional endoscopy sinus surgery (FESS) become mainstay in treatment of chronic rhinosinusitis. The previous research shows that the incidence of synechia after FESS reach 11-36% and requires surgical intervention 1-2%. Until now, the actions which aimed to reduce occurance of synechia had limited success. Objective: To determine the effect of topical mitomycin-C administration on meatus media at patients with chronic rhinosinusitis that underwent FESS before this on occurance of synechia and crusts. Methods: An analytical research with experimental design of double-blind randomized clinical trial. After FESS, mitomycin-C 1ml (0,5mg/ml) applied on meatus media, ethmoid cavity and around ostium maxillary sinus on one side of the cavity that were selected randomly and contralateral side as control with 1 ml NaCl 0,9%. Evaluation with endoscopy to determine synechia and crusts on first and second week after operation. Result: Around 20 chronic rhinosinusitis patients with polip nor without polip that underwent FESS before was investigated. Effect of mitomycin-C and NaCl 0,9% on occurance of synechia on first and second week was found (p<0,05), there are less synechia on side of nasal cavity that gets mitomycin-C compared to NaCl 0,9%. Effect of mitomycin-C and NaCl 0,9% on occurance of crusts on first and second week was not found ( p>0,05), crusts almost the same on nasal cavity that gets mitomycin-C and NaCl 0,9%. | en_US |
dc.description.abstract | Pendahuluan : Bedah sinus endoskopi fungsional (BSEF) menjadi andalan dalam penatalaksanaan rinosinusitis kronis. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan insidensi terjadinya sinekia setelah BSEF mencapai 11-36% dan yang memerlukan intervensi bedah 1-2%. Sampai saat ini, tindakan yang bertujuan untuk mengurangi kejadian sinekia memiliki keberhasilan yang terbatas. Tujuan : Mengetahui pengaruh pemberian mitomycin-C secara topikal pada meatus media penderita rinosinusitis kronis yang menjalani BSEF terhadap terjadinya sinekia dan krusta. Metode : Penelitian bersifat analitik dengan rancangan eksperimental double-blind randomized clinical trial. Setelah dilakukan BSEF, mitomycin-C 1ml (0,5 mg/ml) dioleskan pada meatus media, rongga etmoid, dan sekeliling ostium sinus maksila pada salah satu sisi kavum nasi yang dipilih secara acak dan sisi kontralateral sebagai kontrol dengan 1 ml NaCl 0,9%. Evaluasi dengan endoskopi untuk menilai sinekia dan krusta pada minggu pertama dan kedua setelah operasi. Hasil Penelitian : Sebanyak 20 penderita rinosinusitis kronis dengan polip maupun tanpa polip yang menjalani BSEF diteliti. Dijumpai pengaruh mitomycin-C dan NaCl 0,9% terhadap terjadinya sinekia pada minggu I dan minggu II (p<0,05), sinekia lebih sedikit pada sisi kavum nasi yang mendapatkan mitomycin-C dibandingkan NaCl 0,9%. Tidak dijumpai pengaruh mitomycin-C dan NaCl 0,9% terhadap terjadinya krusta pada minggu I dan minggu II (p>0,05), krusta hampir sama pada sisi kavum nasi yang mendapatkan mitomycin-C dan NaCl 0,9%. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | sinekia | en_US |
dc.subject | mitomycin-c | en_US |
dc.subject | bedah sinus endoskopi | en_US |
dc.title | Pengaruh Pemberian Mitomycin-C Secara Topikal pada Meatus Media Penderita Rinosinusitis Kronis yang Menjalani Bedah Sinus Endoskopi Fungsional terhadap Terjadinya Sinekia dan Krusta | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.description.pages | 78 Halaman | en_US |
dc.description.type | Tesis Magister | en_US |