Show simple item record

dc.contributor.authorAtika, Tuti
dc.date.accessioned2021-08-31T04:38:41Z
dc.date.available2021-08-31T04:38:41Z
dc.date.issued2006
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/41764
dc.description.abstractAs does with other towns in Indonesia, Tebing Tingggi phenomenon worker of child which these days social problema TO BE which enough complex. Children world which ought to enjoy with pleasant atmosphere that is playing at and learn, but because some factor cause this children have to also work to shoulder economic burden which ought to represent its family responsibility in this case old fellow. For that children work any kind of which can yield money so that can fulfill its requirement which progressively materialist urban area. One of the conducted by work type is children as hawker of food. High Town Tebing Tinggi give opportunity to children to act the the work because High Bank town have railway station representing station of transit to train of other majors. In crowded High Railway station Tebing Tinggi always at certain hours, among group enlivening it is child hawker of food. As for Informant in this research counted 20 people. As for this research is to comprehend and get picture regarding the problem of phenomenon worker of child in High Bank and how activity world which in experiencing of. Data collecting conducted by applying 2 way of that is with free interview and observation Result of research indicate that family background which condition of its economic social lower, representing one of the factor which motivating child to work. All worker of child old age 10 until 18 year have to work from morning until nighttime with production which is not adequate compared to its office hours. Some of they have [do] not go to school conducted interview the broken them of school because do not ad the expense of. Adapaun of [is reason of them work is to assist the expense of school, lightening burdenen_US
dc.description.abstractSeperti halnya dengan kota-kota lain di Indonesia, Tebing Tinggi juga tidak terlepas dari fenomena pekerja anak yang dewasa ini menajadi problems sosial yang cukup kompleks. Dunia anak-anak yang seharusnya dinikmati dengan suasana yang menyenangkan yaitu bermain dan belajar, namun karena beberapa faktor menyebabkan anak-anak ini hams juga bekerja memikul beban ekonomi yang seharusnya merupakan tanggung jawab keluarganya dalam hal ini orang tua. Untuk itu anak-anak melakukan pekerjaan apa saja yang bisa menghasilkan uang agar dapat memenuhi kebutuhannya yang semakin materialis di daerah perkotaan. Salah satu jenis pekerjaan yang dilakukan anak-anak adalah sebagai penjaja makanan. Kota Tebing Tinggi memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk melakoni pekerjaan tersebut karena kota Tebing Tinggi mempunyai stasiun kereta api yang merupakan stasiun transit bagi kereta api dari jurusan lain. Di Stasiun Kereta Api Tebing Tinggi selalu ramai pada jam-jam tertentu, diantara kelompok yang meramaikannya adalah anak penjaja makanan. Adapun Informan dalam penelitian ini sebanyak 20 orang. Adapun penelitian ini adalah untuk memahami dan mendapatkan gambaran mengenai masalah fenomena pekerja anak di Tebing Tinggi dan bagaimana dunia kerja yang di jalaninya. Pengumpulan data dilakukan dengan menerapkan 2 Cara yaitu dengan observasi dan wawancara bebas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa latar belakang keluarga yang kondisi sosial ekonominya rendah, merupakan salah satu faktor yang memotivasi anak untuk bekerja. Para pekerja anak bennnur 10 sampai 18 tahun harus bekerja dari pagi sampai malam hari dengan penghasilan yang tidak memadai dibandingkan dengan jam kerjanya. Sebagian dari mereka sudah tidak bersekolah lagi.Berdasarkan wawancara yang dilakukan bahwa mereka putus sekolah karena tidak ada biaya. Adapaun alasan mereka bekerja adalah untuk membantu biaya sekolah, meringankan beban ekonomi orang tua, dan karena sudah tidak bersekolah lagi. Didalam beraktifitas mereka terkadang menerima hal-hal yang tidak simpatik, misalnya makian, bentakan dari penumpang. Pekerjaan mereka sebenarnya penuh persaingan dan penuh dengan resiko-resiko antara lain jatuh dari kereta api. Dan hal yang pasti keberadaan pekerja anak sesungguhnya mempunyai dampak negatif yaitu dari segi sosial emosi dan fisik.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectPekerja Anaken_US
dc.subjectStasiun Kereta Apien_US
dc.titleTinjauan tentang Pekerja Anak di Stasiun Kereta Api Tebing Tinggien_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM037024049
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record