Kajian Perkembangan Fisik Data Lhoksumawe Tinjauan Terhadap Tata Ruang
View/ Open
Date
2004Author
Muhyi, Abdul
Advisor(s)
Wahid, Juliaihi
Marpaung, Beny O.Y
Metadata
Show full item recordAbstract
The dynamics of Lhokseumawe is interesting enough to study for its role as a transit town as well as the capital ofLhokseumawe municipality implicating in the intensity and kinds of urban socio-economic activities and seen from the existing patterns of intensity and development of urban land use, movement orientation, road network, and other urban facilities. This study aims at examining the mechanism of urban natural physical development and the patterns anddirection of 1992-2002 physical development of BandaSakti, one of the sub-districts of Lhokseumawe, and learning the elements of urban physical changes and the mechanism of their spatial and sectoral movement describing the real development of the functions of urban spaces in detail to be usedin planning the future development ofLhokseumawe. Primary data for this study were collected through an interview while he secondary data were obtained from related institutions and then reanalyzed by using the rationalistic-quantitative approach to examine several aspects used in studying the town of Lhokseumawe with gradual emphasis in 1992, 1997, and 2002. This study reveals that the natural mechanism ofLhokseumawe's physical development especially that resulted from the progress in infrastructure such as transportation and communication facilities followed by the development of settlement areas or others (infill development) excluding the drinking water and telephone facilities, is not the main interest in directing the development of the town of Lhokseumawe. The physical development of Lhokseumawe tends to follow the pattern of linear area development on both sides of existing road that empty spaces are found between the areas developed. In addition, the physical development of the townof Lhokseumawe is verymuchinfluenced by an impetus such as the expensive land price downtown while the downtown itself has a significant attraction because of the existence of housing facilities, local markets, local transportation terminal, office facilities, two state universities which are closeto regional road. The findings of this study are expected to be useful insight for the municipality government of Lhokseumawe in the process of policy making in planning the sustainable development ofLhokseumawe. Dinamika Kota Lhokseumawe yang terus berkembang cukup menarik untuk dijadikan objek penelitian karena Kota Lhokseumawe berada pada jalur transit dan Ibukota Pemerintah Kota Lhokseumawe. Peran ganda ini berimplikasi pada intensitas dan jenis kegiatan sosial ekonomi kota. Hal ini tercermin dari pola intensitas dan perkembangan tata guna lahan kota, pola orientasi pergerakan, pola jaringan jalan dan fasilitas perkotaan lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk dapat mengetahui mekanisme perkembangan fisik alami kota serta pola dan arab perkembangan fisik wilayah Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe tahun 1992-2002 dan untuk mendapatkan elemen-elemen perubahan fisik kota dan mekanisme pergerakannya ditinjau secara spesial dan sektoral, yang dapat memberikan gambaran fenomena realitas perkembangan fungsi-fungsi uang kota secara lebih rinci, sehingga dapat dijadikan petunjuk dalammenentukan perencanaan Kota Lhokseumawe ke depan. Metode pengumpulan data sekunder diperoleh dari instansi terkait kemudian dianalisis kembali dengan pendekatan kualitatif-rasionalistik yaitu melihat beberapa aspek yang digunakan dalam mempelajari kota dengan penekanan bertahap pada tahun 1992, 1997 dan 2002, serta data primer yaitu melakukan wawancara di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mekanisme alami perkembangan fisik Kota Lhokseumawe terutama akibat kemajuan fasilitas prasaranan dan saran jalan, transportasi dan komunikasi, kemudian diisi dengan tumbuhnya kawasan terbangun baik pemukiman maupun lainnya (infill development), kecuali fasilitas air minum dan fasilitas telpon, bukan merupakan daya tarik utama dalam mengarahkan perkembangan Kota Lhokseumawe. Perkembangan fisik kota Lhokseumawe cenderung mengikuti pola perkembangan lahan terbangun linier mengisi disekitar jalan yang ada, sehingga terdapat kantong lahan-lahan di tengah – tengah lahan terbangun. Di samping itu, perkembangan fisik Kota Lhokseumawe sangat dipengaruhi oleh daya dorong, antara lain mahalnya harga laban di pusat kota, sedangkan daya tarik pusat kota sangat signinifikan akibat adanya fasilitas perumahan, pasar inpres, terminal angkutan lokal, perkantoran dan dua perguruan .tinggi negeri dan sekaligus dekat dengan jalan regional. Implikasi dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi Pemerintah Kota untuk bahan pertimbangan kebijakan dalam perencanaan dan pembangunan Kota Lhokseumawe secara berkelanjutan.
Collections
- Master Theses [254]