Show simple item record

dc.contributor.advisorOeliem, T.M. Hanafiah
dc.contributor.advisorNisa B, T. Chairun
dc.contributor.advisorSitanggang, J. M.
dc.contributor.authorSesbany
dc.date.accessioned2021-09-01T04:28:21Z
dc.date.available2021-09-01T04:28:21Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/41933
dc.description.abstractLaju peningkatan produktivitas padi sawah secara nasional dalam beberapa tahun terakhir cenderung melandai. Pelandaian produktivitas padi terjadi karena kurangnya ketersediaan teknologi spesifik lokasi dan tingkat adopsi teknologi anjuran yang masih relatif rendah. Penerapan teknologi di tingkat petani umumnya dari tahun ke tahun tidak berbeda, sehingga banyak komponen teknologi budidaya padi sawah perlu diperbaiki. Perbaikan teknologi dimaksud adalah pengelolaan air irigasi, penggunaan varietas unggul spesifik lokasi dan pengaturan jarak tanam yang optimal. Telah dilakukan penelitian Respon Pertumbuhan Dan Produksi Empat Varietas Unggul Padi Sawah (Oryza Sativa L) Terhadap Berbagai Tingkat Genangan Air Pada Berbagai Jarak Tanam. Hasil penelitian I menunjukkan bahwa Pada kondisi air macak-macak pertumbuhan tanaman lebih baik, karena menghasilkan tanaman yang lebih kokoh (tidak terjadi perpanjangan ruas batang yang abnormal), jumlah anakan yang lebih banyak, pertumbuhan akar yang baik (tidak terdapatnya jaringan aerenchyma), tekanan turgor yang tinggi sehingga dapat menyerap hara lebih banyak, dan kandungan prolin yang rendah dibandingkan pada kondisi air dalam keadaan tergenang. Akhirnya pada kondisi air macak-macak menghasilkan produksi yang lebih tinggi dibandingkan pada kondisi air tergenang. Varietas unggul Diah Suci, Ciherang dan Cimelati menghasilkan jumlah anakan yang lebih banyak, pertumbuhan akar yang lebih baik ditandai dengan berat akar kering yang tinggi, tekanan turgor yang tinggi dan kandungan prolin yang rendah dibandingkan dengan varietas Cilosari. Ketiga varietas unggul (Diah Suci, Ciherang dan Cimelati) menghasilkan produksi tertinggi dibandingkan varietas Cilosari. Semakin lebar jarak tanam (25 x 25 cm) menghasilkan anakan yang lebih banyak, pertumbuhan akar yang lebih baik ditandai dengan berat kering akar yang tinggi, tekanan turgor yang tinggi, dan kandungan prolin yang rendah dibandingkan dengan jarak tanam 20 x 20 cm dan 15 x 15 cm. Produksi padi tertinggi dihasilkan dengan jarak tanam 25 x 25 cm. Hasil penelitian II menunjukkan bahwa Pada kondisi air macak-macak, produksi tanaman padi memberikan hasil yang tertinggi dibandingkan dengan kondisi penggenangan air pada kedalaman 5 cm dan 10 cm. Varietas unggul Diah Suci, Ciherang dan Cimelati memberikan produksi/hasil gabah yang tertinggi dibandingkan dengan varietas Cilosari. Varietas tersebut sangat cocok dikembangkan petani. Peningkatan produksi hasil yang tinggi dengan sistem tanam legowo dibandingkan dengan system tegel (25 cm x 25 cm).en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectPertumbuhanen_US
dc.subjectProduksien_US
dc.subjectEmpat Varietas Unggulen_US
dc.subjectPadi Sawah (Oryza Sativa L)en_US
dc.subjectBerbagai Tingkat Genangan Airen_US
dc.subjectBerbagai Jarak Tanamen_US
dc.titlePertumbuhan dan Produksi Empat Varietas Unggul Padi Sawah (Oryza sativa L) terhadap Berbagai Tingkat Genangan Air pada Berbagai Jarak Tanamen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM048104002
dc.description.pages181 Halamanen_US
dc.description.typeDisertasi Doktoren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record