Perbandingan efikasi klinis antara elektrodesikasi disertai kuretase dengan pengolesan larutan fenol 80% dalam pengobatan veruka vulgaris
View/ Open
Date
2013Author
Dalimunthe, Dina Arwina
Advisor(s)
Siregar, Remenda
Tanjung, Chairiyah
Metadata
Show full item recordAbstract
Common warts are skin diseases which caused by infection with human papillomavirus (HPV). There are many treatment modalities for common warts. Two of them are electrodesiccation and curettage that classified as surgery and apply of 80% phenol solution that classified as topical treatment. This study aims to compare clinical efficacy between the two treatment methods. Open clinical trial was done at Dr.Pirngadi General Hospital Medan and H.Adam Malik General Hospital Medan from February to June 2013 on 17 patients with common warts. Both of treatments were performed on patients respectively which began at the same day. On follow up after three weeks and after six weeks was known that common warts cure rate was higher in electrodesiccation and curettage (76.5%, 100%) than in apply of 80% phenol solution (11.8%, 64.7%). Results of chi-square and Fisher’s exact test show there was statistically significant difference common warts cure rate between electrodesiccation and curettage and apply of 80% phenol solution after three weeks (p<0.001) and after six weeks (p=0.018). In conclusion there was clinical efficacy difference between electrodesiccation and curettage and apply of 80% phenol solution on treatment of common warts where electrodesiccation and curettage has better result. Suggest to further study can find out concentration and time interval of apply of phenol solution which more accurate in order to this treatment has no difference clinical efficacy to electrodesiccation and curettage so it can be used as common warts treatment of choice. Veruka vulgaris adalah penyakit kulit yang disebabkan infeksi human papiloma virus (HPV). Terdapat banyak modalitas pengobatan untuk veruka vulgaris. Dua diantaranya adalah elektrodesikasi disertai kuretase yang merupakan tindakan bedah dan pengolesan larutan fenol 80% yang merupakan pengobatan topikal. Penelitian ini bertujuan membandingkan efikasi klinis kedua metode pengobatan tersebut. Penelitian dengan disain uji klinis terbuka dilaksanakan di RSUD Dr. Pirngadi Medan dan di RSUP H.Adam Malik Medan pada bulan Februari sampai Juni 2013 terhadap 17 pasien veruka vulgaris. Pada masing-masing pasien dilakukan kedua metode pengobatan yang dimulai pada hari yang sama. Pada pengamatan akhir minggu ke-3 dan akhir minggu ke-6 terlihat bahwa veruka vulgaris yang diberi pengobatan elektrodesikasi disertai kuretase lebih banyak yang sembuh (76,5%, 100%) dibandingkan yang diberi pengobatan pengolesan larutan fenol 80% (11,8%, 64,7%). Hasil uji chi-square dan eksak Fisher menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik antara proporsi kesembuhan veruka vulgaris yang diberi pengobatan elektrodesikasi disertai kuretase dengan yang diberi pengolesan larutan fenol 80% pada akhir minggu ke-3 (p< 0,001) dan pada akhir minggu ke-6 (p=0,018). Disimpulkan terdapat perbedaan efikasi klinis antara elektrodesikasi disertai kuretase dengan pengolesan larutan fenol 80% pada pengobatan veruka vulgaris dimana elektrodesikasi disertai kuretase hasilnya lebih baik. Disarankan penelitian selanjutnya dapat menemukan konsentrasi dan selang waktu pengolesan larutan fenol yang lebih tepat agar pengobatan ini mempunyai efikasi klinis yang tidak berbeda dengan elektrodesikasi disertai kuretase, sehingga dapat digunakan sebagai salah satu pilihan pengobatan pada veruka vulgaris.
Collections
- Master Theses [206]