dc.contributor.advisor | Adnan, Adlin | |
dc.contributor.advisor | Haryuna, Siti Hajar | |
dc.contributor.author | Yarisman, Lilia | |
dc.date.accessioned | 2021-09-07T04:22:46Z | |
dc.date.available | 2021-09-07T04:22:46Z | |
dc.date.issued | 2014 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/42419 | |
dc.description.abstract | Introduction: Microangiopathy and neuropathy is either a complication of diabetes mellitus that can occur in the inner ear and result in hearing impairment. Microangiopathy in organ of Cortiis able to cause atrophy and loss of hair cells in the cochlea, neuropathy is caused by microangiopathy that eventually result in hearing impairment.
Objective: To determine whether there is a relationship between Type-2 Diabetes Mellitus andthe incidence of hearing impairment in Haji Adam Malik General Hospital, Medan.
Methods: An analytical study with 40 samples consist of 20 samples of Type-2 Diabetes Mellitus patients and 20 samples of non Diabetes Mellitus patients. Samplings were obtained by interview, ENT examiantion and pure tone audiometric examination.
Results: 20 samples of Type-2 Diabetes Mellitus patients, 11 samples possessed normal hearing as well as Non Diabetes Mellitus patients, while 9 samples possessed sensorineural hearing impairment. Statistic test results obtained significant differences between Type-2 Diabetes Mellitus patients and Non Diabetes Mellitus patients (p<0,05). Anova test results obtained significant differences between each age group at each frequency. Chi-Square test results obtained a relationship between duration of Type-2 Diabetes Mellitus and hearing impairment and there is a relationship between a regularity of treatment for Type-2 Diabetes Mellitus and hearing impairment (p<0,05).
Conclusion: There is a relationship between Type-2 Diabetes Mellitus and the incidence of hearing impairment. | en_US |
dc.description.abstract | Pendahuluan : Mikroangiopati dan Neuropati ataupun keduanya merupakan komplikasi dari penyakit diabetes melitus yang dapat terjadi pada bagian telinga dalam dan dapat menyebabkan gangguan pendengaran. Mikroangiopati pada organ korti menyebabkan atrofi dan berkurangnya sel rambut pada koklea, neuropati terjadi akibat mikroangiopati sehingga akan mengakibatkan gangguan pendengaran.
Tujuan : Mengetahui apakah ada hubungan penderita DM Tipe-2 dengan terjadinya gangguan pendengaran di RSUP. H. Adam Malik Medan.
Metode : Penelitian ini bersifat analitik dengan 40 sampel yang terdiri dari 20 sampel penderita DM Tipe-2 dan 20 sampel Non DM. Pengambilan sampel dilakukan dengan wawancara, pemeriksaan THT rutin dan pemeriksaan audiometri nada murni.
Hasil Penelitian : 20 sampel penderita DM Tipe-2, 11 sampel berpendengaran normal, 9 sampel tuli sensorineural dan Non DM seluruhnya berpendengaran normal. Dari Uji Statistik diperoleh perbedaan yang signifikan antara penderita DM Tipe-2 dengan Non DM (p<0,05). Uji Anova diperoleh adanya perbedaan yang signifikan antara setiap kelompok umur pada tiap frekuensi. Uji Chi - Square diperoleh terdapat hubungan antara lama menderita DM Tipe-2 dengan gangguan pendengaran serta terdapat hubungan antara keteraturan berobat dari penderita DM Tipe-2 dengan gangguan pendengaran (p<0,05).
Kesimpulan : Adanya hubungan antara kejadian DM Tipe-2 dengan gangguan pendengaran. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | DM Tipe-2 | en_US |
dc.subject | gangguan pendengaran | en_US |
dc.subject | audiometri | en_US |
dc.title | Hubungan Penderita Diabetes Melitus Tipe-2 Dengan Terjadinya Gangguan Pendengaran di RSUP. H. Adam Malik Medan | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | Lilia Yarisman | |
dc.description.pages | 120 Halaman | en_US |
dc.description.type | Tesis Magister | en_US |