Show simple item record

dc.contributor.advisorSibarani, Robert
dc.contributor.advisorSaragih, Amrin
dc.contributor.authorSibarani, Tomson
dc.date.accessioned2021-09-07T05:47:13Z
dc.date.available2021-09-07T05:47:13Z
dc.date.issued2008
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/42453
dc.description.abstractTraditional ceremony Toba Batak is a ceremony in which ‘Dalihan Na Tolu elements’ present. The elements consist of ‘hula-hula’, ‘dongan sabutuha” and ‘boru’ who participate actively in the ceremony. It usually begins with dining together then ‘marhata’ (talking about important things in wedding ceremony according to the custom). In ‘marhata’, dalihan na tolu elements are the main persons who have important role in talking about the custom. Speech acts which are used differently by hula-hula, dongan sabutuha and boru in accordance with their positions in the ceremony. This thesis describes speech acts used by hula-hula, dongan sabutuha and boru, which speech act is dominant, the way to use speech act, types of speech acts and their functions in the wedding ceremony. This thesis conducts a descriptive method which include accurate and systematic description of the data. Descriptive method is choosen in order to describe obviously the object of analysis naturally. The findings of the research reflect that speech acts are found in Batak traditional ceremony. There are 13 kinds of speech acts: greetings, blessing, praising, requesting, asking for, promising, suggesting, reminding, pronouncing, thanking, answering, explaining and asking. From those kinds of speech acts, the dominant speech act is asking which is used by hula-hula and dongan sabutuha, while ‘answering’and ’explaining’ are dominant to ‘boru’. Speech acts used in ‘marhata’ (marunjuk party) are different with those are used in daily conversation.en_US
dc.description.abstractUpacara adat Batak Toba adalah upacara yang dihadiri oleh tiga unsur ‘Dalihan Na Tolu’ yaitu hulahula ’pemberi istri’, dongan sabutuha ‘kawan semarga’ dan boru yang berpartisipasi aktif dalam upacara adat. Upacara adat biasanya didahului oleh makan bersama kemudian dilanjutkan dengan acara marhata ’bicara adat’. Tindak tutur yang digunakan oleh pihak hulahula, dongan sabutuha dan boru adalah berbeda sesuai dengan posisinya pada acara tersebut. Dalam penelitian ini dibahas tindak tutur apa yang digunakan hulahula, dongan sabutuha dan boru, tindak tutur apa yang dominan, bagaimana cara tindak tutur dilakukan, jenis dan fungsi tindak tutur dalam perkawinan masyarakat Batak Toba. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, dimana akan dibuat deskripsi yang sistematis dan akurat mengenai data yang diteliti. Metode deskriptif dipilih karena penelitian yang dilakukan bertujuan untuk menggambarkan dengan jelas tentang objek yang diteliti secara alamiah. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa tindak tutur yang ditemukan dalam upacara perkawinan masyarakat Batak Toba ada 13 jenis tindak tutur yaitu: Tindak tutur bersalam, memberkati, memohon, memuji, meminta, berjanji, menyarankan, memperingatkan, mengesahkan, berterima kasih, menjawab, menjelaskan, dan bertanya. Dari ketiga belas tindak tutur tersebut tindak tutur memohon lebih dominan dituturkan hulahula dan dongan sabutuha, tetapi tindak tutur boru lebih dominan dengan tindak tutur menjelaskan dan menjawab. Tindak tutur dalam acara marhata di pesta marunjuk sangat berbeda dengan tindak tutur sehari-hari dalam masyarakat Batak Toba.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectTindak tutur perkawinan masyarakat Batak Tobaen_US
dc.titleTindak Tutur dalam Upacara Perkawinan Masyarakat Batak Tobaen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM067009023
dc.description.pages174 halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record