Interferensi Bahasa Minangkabau dalam Bahasa Indonesia pada Masyarakat Minang Perantau di Medan
View/ Open
Date
2001Author
Bahri, Syamsul
Advisor(s)
Silitonga, Managasa
Metadata
Show full item recordAbstract
The objective of this study is to get a complete description of Minangkabau interference in Indonesian in the community of Minangkabau immigrants in Medan, and also to find out the most dominant interference. This research was done by having participated observation and recording. After obtaining recorded data, the writer classified and grouped them based on the kinds of interference in the field of: phonology , syntax , morphology, and lexicon. From the analysis, it is found: first, in the interference of phonological level, Minangkabau intonation dominantly impinges on the speech of Indonesian. It shows that Minangkabau communities still speak Minangkabau actively in the family or relatives. Their intonation is brought out into Indonesian when they interact and communicate with surrounding inhabitants or the other ethnic groups. Second, in the interference of syntactic level, it is found that the dominant structure of Minangkabau which is applied to the speech of Indonesian is the form S + pergi + KKB .It displays that there are two verbs closed each other and used in one sentence together in Minangkabau.Third, in the interference of morphological level, the dominant morpheme of Minangkabau which is transferred into the speech of Indonesian is morpheme ba- , it dominantly forms intransitive verb. Fourth, in the level of lexicon, it is found that the dominant lexicon of Minangkabau which is transfered into the speech of Indonesian is noun. Fifth, from the result of analysis, it is found that the lexical interference dominantly occurs in the community of Minangkabau immigrants in Medan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran atau deskripsi yang lengkap mengenai interferensi bahasa Minangkabau dalam bahasa Indonesia pada masyarakat Minang perantau di Medan , dan juga untuk mengetahui jenis interferensi apa yang paling menonjol atau dominan. Penelitian ini dilakukan melalui proses observasi partisipasi dan perekaman. Setelah data terkumpul kemudian dikelompokkan berdasarkan jenis-jenis interferensi, yaitu: interferensi dibidang fonologi, sintaksis, morfologi, dan leksikal. Kemudian dilakukan pengidentifikasian, pengkajian, analisis data dan juga disesuaikan dengan tata bahasa Indonesia dan tata bahasa Minangkabau. Dari hasil penelitian ini dapat ditarik beberapa kesimpulan. Pertama, dari segi interferensi fonologi ditemui bahwa intonasi bahasa Minangkabau lebih dominan menyusup kedalam bahasa Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Minang perantau masih kuat penggunaan bahasa Minangkabaunya dilingkungan keluarga, maka intonasi bahasa Minangkabau tersebut terbawa-bawa dan menyusup kedalam bahasa Indonesia yang mereka gunakan pada saat berinteraksi dengan masyarakat disekitarnya ataupun dengan etnis lain. Kedua, pada interferensi sintaksis dapat disimpulkan bahwa struktur bahasa Minangkabau yang dominan menyusup kedalam bahasa Indonesia yaitu struktur S + pergi + KKB. Hal ini menunjukkan bahwa pada struktur bahasa Minangkabau ada terdapat dua gatra kata kerja yang saling berdekatan dan digunakan bersamaan dalam suatu kalimat. Ketiga, pada interferensi morfologi ditemui bahwa unsur pembentuk kata bahasa Minangkabau yang menyusup kedalam bahasa Indonesia yang paling dominan yaitu penggunaan morfem ba-, Morfem ini lebih dominan membentuk kata kerja intransitif. Keempat, pada interferensi leksikal ditemui bahwa leksikal bahasa Minangkabau yang paling dominan menyusup kedalam bahasa Indonesia yaitu jenis kata benda dasar. Kelima, dari hasil penelitian yang diperoleh bahwa interferensi leksikal yang paling dominan atau sering terjadi pada masyarakat Minang perantau di Medan.