Analisis Kontrastif tindak tutur Bahasa Indonesia dan Bahasa Jerman
View/ Open
Date
2004Author
Evianty, Rina
Advisor(s)
Siregar, Bahren Umar
Metadata
Show full item recordAbstract
The problems discussed in this thesis are as follows: speech acts of appointment, invitation, request for assistance, gratitude, and negative order in both Indonesian and German; the differences and similarities of these speech acts in both Indonesian and German, The aim of this research is to know the speech act in Indonesian and German language in appointment, invitation, request for assistance, gratitude, and negative order; to explore the difference of the speech acts in Indonesian and German language and cc describing the similarity of the speech acts in Indonesian-German language. The method that used in this research is observation in the field. The processing of data is used by contrastive approach. The result shows the factors that should be emphasized in the teaching of German; the differences in the expression of meanings in Indonesia and German, The polite font in German uses the conditional forms and the conditional clause. The Use of the particles has a great effect to the polite forms. Also the forms that do not exist in Indonesian should be emphasized in the teacher of the German language. Masalah-masalah yang dibahas dalam tesis ini terdiri atas tindak tutur bahasa Indonesia dan bahasa Jerman dalam mengucapkan janji, mengundang, meminta tolong, mengucapkan terima kasih dan melarang; perbedaan dan persamaan tindak tutur bahasa Indonesia dan bahasa Jerman. Adapun tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui tindak tutur dalam bahasa Indonesia dan bahasa Jerman dalam mengucapkan janji, mengundang, minta tolong, mengucapkan terima kasih dan melarang; untuk mengeksploitasi perbedaan tindak tutur dalam bahasa Indonesia dan bahasa Jerman serta mendeskripsikan persamaan tindak tutur dalam bahasa Indonesia dan bahasa Jerman. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode lapangan. Pengolahan data dengan menggunakan pendekatan kontrastif. Hasil analisis menunjukkan faktor-faktor yang harus ditekankan dalam pengajaran bahasa Jerman ialah pengungkapan makna-makna yang berlainan caranya dalam bahasa Jerman dan bahasa Indonesia. Dalam bentuk sopan santun dipakai bentuk pengandaian, pemakaian partikel besar pengaruhnya dalam kalimat sopan santun. Juga bentuk yang tidak terdapat dalam bahasa Indonesia perlu ditekankan oleh pengajar bahasa Jerman