Show simple item record

dc.contributor.advisorRidwan, T. Amin
dc.contributor.authorErizal
dc.date.accessioned2021-09-08T06:35:14Z
dc.date.available2021-09-08T06:35:14Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/42632
dc.description.abstractThe objective of the study is to investigate errors made by the third year students of the STBA Harapan Medan in writing compositions in Japanese. Specifically, the study investigates errors in terms of types, causes and processes. The method use is a descriptive one. Thirty two students, compositions are used as the samples of the study. The compositions are in short descriptive paragraphs written with the main topics of family and tourisms. Errors in sentence formation are studied by using syntactic analysis. Further, causes of their errors are categorized as intralingua and Intralinguas ones. The findings indicate that (1) in terms of error types, 72.90% of the causes are intralingua and 27.10% are Interlingua, (2) and further Interlingua errors are comprised by 21.80% omission, 7.69% malformation, 30.76% misinformation 6.41% disordering and 33.3% combination and Interlingua errors specifically include 13.79% omissions, 27.58% additions, 17.24% malformation. 17.24% disordering and 24.13% combination. Both Interlingua and intralinguas categories are constituted by 19.62% omission, 13.08% additions, 27.10% misinformation and 9.34% disordering and 30.84 are combination. It is assumed that the grammatical errors made by the students are more affected by syntactic elements of Japanese rather than those of bahasa Indonesia or structural elements of Japanese are more dominant than those of bahasa Indonesia in the students' errors. This occurs due the fact that he omitted and combined structural elements made by the students refer to grammancal morphemes which are not significant in the meaning formation as a whole. The interference of bahasa Indonesia towards the students Japanese are dominantly resulted in errors of omission and displacement. This occurs because of the systemic differences of the two languages. It is expected that the lecturers assign the students to do more exercises or epose them to meaningful and acceptable Japanese expressions with an emphasis on correcting the students grammatical errors.en_US
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan mengkaji kesalahan yang dibuat mahasiswa STBA Harapan Medan tingkat III dalam karangan Bahasa Jepang. Kajian tersebut meliputi jenis, penyebab dan proses terjadinya kesalahan gramatikal dalam menulis Bahasa Jepang. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif Tiga puluh dua karangan dalam Bahasa Jepang dipilih sebagai sampel penelitian. Karangan itu merupakan hasil tugas menulis paragraf pendek berbentuk deskripsi, yang ditulis berdasarkan tema tentang keluarga dan objek wisata. Data-data kesalahan yang menyangkut aspek pembentukan kalimat (sintaksis), dikaji dengan analisis kesalahan Gramatikal. Selanjutnya, kesalahan-kesalahan itu dikelompokkan ke dalam kesalahan Intralingual dan kesalahan Itralingual, Temuan penelitian menunjukkan (1) berdasarkan jenis atau kategori kesalahannya, terdapat 72,90% kesalahan yang bersifat Intralingual dan 27,10% kesalahan yang bersifat Interlingual, dan (2) berdasarkan pada penyebab kesalahaunya pada kesalahan Intralingual terdapat 21,80% kesalahan karena penghilangan (omission), 7,69% kesalahan karena penambahan (additions), 30,76% kesalahan karena pembentukan (misformation), 6,41% kesa1ahan karena salah penempatan (misordering), dan 33,33% kesalahan karena penggabungan (combination) . Dalam kategori Interlingual tercatat 13,79% karena penghilangan (omission), 27,58% kesalahan karena penambahan (additions), 17,24% karena pembentukan (misformation), 17,24% kesalahan karena penemparan (misordering), dan 24,13% kesalahan karena penggabungan (combination). Secara bersama (gabungan) dari kategori kesalahan Intralingual dan Interlingual), kedua faktor itu tercatat 19,62% kesalahan karena penghilangan (omission), 13,08% kesalahan karena penambahan (additions), 27,10% kesalahn karena pembentukan (misformation), 9,34% kesalahan karena penempatan (misordering), dan 30,84% kesalahan karena penggabungan (combination). Diasumsikan bahwa kesalahan gramatikal yang dibuat oleh mahasiswa dalam karangannya lebih dipengaruhi oleh unsur-unsur sintaksis bahasa Jepang dari pada unsur-unsur sintaksis bahasa Indonesia atau pengaruh antar unsur dalam struktur kalimat bahasa Jepang jauh lebih dominan dari pada pengaruh antar unsure dalam struktur kalimat bahasa Indonesia terhadap mahasiswa. Kalimat-kalimat bahasa Jepang mahasiswa masih dapat dipahami atau dimengerti maknanya, sekalipun terdapat kesalahan gramatikal di dalanmya. Itu terjadi karena unsur-unsur yang dihilangkan dan digabungkan oleh mahasiswa merupakan morfem gramatikal yang hanya mempunyai peran kecil dalam pembentukan makna kalimat secara keseluruhan. Akan halnya pengaruh bahasa Indonesia terhadap bahas Jepang, sebagian besar ditemukan pada kesalahan-kesalahan karena penghilangan dan salah penempatan, lni terjadi karena adanya perbedaan-perbedaan sistem sintaksis pada kedua bahasa. Diharapkan kepada para dosen untuk membenkan latihan lebih banyak mengenai ujaran atau kalimat bahasa Jepang yang benar dan bermakna, yang ditekankan pada kesalahan-kesalahan gramatikal yang dibuat mahasiswa.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectanalisa kesalahanen_US
dc.subjectbahasa jepangen_US
dc.titleAnalisis Kesalahan Gramatikal dalam Karangan Bahasa Jepang Mahasiswa STBA Harapan Medanen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM027009004
dc.description.pages94 halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record