Pengukuran Kadar Antibodi Ig M Anti PGL-1 Pada Penderita Kusta : Suatu Studi Banding antara Sampel Darah Kapiler Cuping Telinga dengan Kertas Saring dan Sampel Darah Vena Mediana Kubiti dengan dan Tanpa Kertas Saring
View/ Open
Date
2013Author
Lubis, Syahril R
Nadeak, Kristina
Advisor(s)
Lubis, Syahril R
Nadeak, Kristina
Metadata
Show full item recordAbstract
Background: To establish diagnosis of leprosy accurately, additional examination such as serologic examination with ELISA is required. Taking blood samples from median cubital vein puncture for serology had some problems, therefore blood sampling is considered to be performed on the ear lobe region which is common site for bacteriological examination.
Objective: To determine the differences of IgM anti PGL-1 antibody levels from ear lobe capillary blood sample with filter paper and median cubital vein blood sample with and without filter paper (conventional method) in leprosy patients.
Methods: An observational analytic study using a cross-sectional study involving 30 patients with leprosy based on the cardinal signs. ELISA examination of earlobe blood samples with filter paper and the median cubital vein blood samples with filter paper and conventional methods were perfomed to determine IgM anti PGL-1 antibody levels.
Results: The mean value of IgM anti PGL-1 antibody levels from earlobe blood samples with filter paper (1476.62 μ / ml) was relatively similar with median cubital vein blood samples with conventional method (1476.77 μ / ml), but the mean value of IgM anti PGL-1 antibody levels from median cubital vein blood samples with filter paper (1210.37 μ / ml) was lower from other methods, however there was no statistically significance difference between them.
Conclusion: There are no significant differences between the mean levels of IgM anti PGL-1 antibody from earlobe blood samples with filter paper, the median cubital vein blood samples with filter paper and the conventional method. Latar belakang : Untuk menetapkan diagnosis kusta yang lebih akurat, diperlukan pemeriksaan tambahan salah satunya adalah pemeriksaan serologi yaitu ELISA. Pengumpulan darah lewat pungsi vena mediana kubiti untuk pemeriksaan serologi memiliki beberapa masalah, sehingga dipertimbangkan pengambilan sampel darah pada daerah cuping telinga karena merupakan tempat yang umum dilakukan pemeriksaan bakteriologis.
Tujuan : Untuk mengetahui perbedaan kadar antibodi IgM anti PGL-1 dari darah kapiler cuping telinga dengan kertas saring dengan darah vena mediana kubiti dengan kertas saring dan tanpa kertas saring (metode konvensional) pada penderita kusta.
Metode : Suatu studi analitik observasional dengan rancangan cross-sectional dan melibatkan 30 penderita kusta yang ditegakkan apabila dijumpai minimal salah satu dari tanda kardinal, kemudian dilakukan pemeriksaan ELISA dari sampel darah cuping telinga dengan kertas saring, sampel darah vena mediana kubiti dengan kertas saring dan metode konvensional untuk mengetahui kadar antibodi IgM anti PGL-1.
Hasil : Nilai rerata kadar antibodi IgM anti PGL-1 darah cuping telinga dengan kertas saring (1476,62 μ/ml) relatif sama dengan rerata kadar antibodi IgM anti PGL-1 darah vena mediana kubiti metode konvensional (1476,77 μ/ml) namun nilai rerata kadar antibodi IgM anti PGL-1 darah vena mediana kubiti dengan kertas saring (1210,37 μ/ml) lebih rendah dari keduanya tetapi secara statistik tidak ada perbedaan bermakna diantara ketiganya.
Kesimpulan : Tidak ada perbedaan bermakna antara nilai rerata kadar antibodi IgM anti PGL-1 darah cuping telinga dengan kertas saring, darah vena mediana kubiti dengan kertas saring dan metode konvensional.
Collections
- Master Theses [206]