Analisa Bahasa Surat Kabar Masa Pemerintahan Presiden Suharto, Habibie dan Gus Dur
View/ Open
Date
2000Author
Gintings, Elia Masa
Advisor(s)
Ridwan, T Amin
Metadata
Show full item recordAbstract
The purpose of this research was to describe the newspaper language in Suharto's Administration (New order era), Habibie's (Pre-Reformation era)And Gus Dur's (Reformation era) and to find out if there are any differences among the three eras. This research was carried out on descriptive naturalistic/quantitative, which is generally used in social research especially used to find out the social longitudinal changed. The population of this research was Indonesian newspaper languages. Data were collected purposively (non-random) from Kompas, a national newspaper and local newspaper, Waspada. The technique used to analyze the data obtained was Discourse from M.A.K.Halliday, Systemic Functional Linguistic. It is hoped that the results of this research will be useful to anyone who wants to study the language varieties in Suharto, Habibie and Gus Dur's Administrations eras. Penelitian ini mencoba mendeskripsikan dan membuktikan adanya perubahan bahasa sebagai representatif perubahan politik pada masa pemerlntahan Suharto, Habibie, dan Gus Dur. Selanjutnya, perubahan linguistic di ketiga masa pemerintahan itu diamati penanda perubahan sosial (bahasa dalam konteks sosial). Lebih spesiflk, penelitian ini mencoba membuktikan bahwa terdapat perbedaan ragam bahasa teks surat kabar pada setiap masa pemerintahan di atas. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif dengan pendekatan naturalistik/kualitatif suatu penelitian yang umum digunakan untuk ilmu-ilmu Sosial yang sering digunakan untuk penyelidikan perubahan masyarakat yang bersifat longitudinal. Data diambil sebagai sampel penelitian, dilakukan secara porposif (non-random) yaitu dlpilih teks atau berita ulama dari sural kabar Kompas mewakili surat kabar nasional dan sural kabar Waspada mewakili surat kabar daerah. Data dianalisis dengan metode analisis wacana linguistik fungsional sistemik (LFS). Dari analisis data diperoleh hasil bahwa ragam bahasa surat kabar di masa Orde Baru, Pra-Reformasi, dan Reformasi berbeda. Hasil Penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan kepada siapa saja yang ingin memahami peroandingan ragam pernerintahan Presiden Suharto, Habibie, dan Gus Dur, dalam kaitannya dengan ragam bahasa surat kabar Indonesia.