Analisis Kontrastif Bunyi Konsonan dan Vokal Bahasa Batak Angkola dan Bahasa Inggris
View/ Open
Date
2002Author
Hasibuan, Lumonggom
Advisor(s)
Ridwan, T. Amin
Metadata
Show full item recordAbstract
The objectives ofthis research are to describeconsonantand vowelsounds of BBA and English in initial, medial and final positions, to describe the similarities and differences of the sounds, to predict and to explain problems of the native speakers of BBA in producing the English sounds with reference to Clifford Prator's theory in 1967. Descriptive method and contrastive analysis are used to do this thesis through library research and field study. Randal Whitman's (1970) procedure is used to analyze the data in which contrastive analysis involves four steps, namely description, selection, contrast and prediction. The findings of this research indicate thatmost of the consonantand vowel sounds of BBA and English distribute in initial, medial and final position. Others distribute in initial and medial positions or in medial and fina1 positions, few of them only distributein final or medial positions. Phonically [ b ], [ d ], [ g ], [ s ], [ h ], [t? ], [ d? ],[m ], [ n], [? ], [ l ], [ w ]and [y ] share similarities in both language. English [ p ], [ t ], [ k ] are aspirated at the beginning of a word or in a final position which is preceded by another consonant but in BBA are not. English [ t ] is alveolar sound whereas BBA [ t ] is in dental position. The sound is pronounced flapped in English but trilled in BBA. The consonant off [f], [ v ], [0], [?], [?], [?] dan [ z ] and [z] arenot found in BBA. The native speakers of BBA have problems to pronouncean English sound which is not found in BBA. Another problem is to differentiate English long vowels from short vowels which are significant phonemically in English sound. Vowel /?/,/æ/,/?/ are not found in BBA whichresults in difficulties for the native speakers of BBA to pronounce in English. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pola pendistribusian bunyi konsonan dan vokal bahasa Barak Angkola dan bahasa Inggris pada posisi awal, tengah dan akhir kata, mendeskripsikan persamaan dan perbedaan pelafalan bunyi-bunyi yang ada, memprediksi dan menjelaskan tingkat kesulitan penutur asli bahasa Batak Angkola dalam pengujaran bahasa Inggris yang mengacu pada teori Clifford Prator (1967). Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan analisis kontrastif melalui studi kepustakaan dan studi lapangan. Prosedur analisis data menggunakan pendapat Randal Whitman (1970) yang menetapkan empat langkah prosedur pelaksanaan analisis kontrastif yaitu deskripsi, seleksi, kontras, dan prediksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bunyi konsonan dan vokal BBA dan B.Ing sebahagian besar berdistribusi pada awal, tengah, dan akhir kata Beberapa diantaranya berdistribusi pada awal dan tengah kata atau pada tengah dan akhir kata dan adapula yang hanya berdistribusi pada akhir kata ataupun tengah kata saja. Bunyi [ b ], [ d ], [ g ], [ s ], [ h ], [t? ], [ d? ],[m ], [ n], [? ], [ l ], [ w ] dan [ y ] memiliki persamaan secara fonetis. Bunyi yang pelafalannya berbeda ialah [ p ], [t], [k ], dan [ r ]. Bunyi [ P ], [ t ], [ k ] tidak diucapkan aspiratif pada bahasa Batak Angkola baik pada posisi awal, tengah dan akhir kata sedangkan dalam bahasa Inggris diucapkan aspiratif bila terdapat pada awal kata dan pada akhir kata yang didahului oleh konsonan lain. Selanjutuya bunyi [ t ] bahasa Batak Angkola pada posisi dental dan bunyi [ t ] bahasa Inggris pada posisi alveolar. Untuk bunyi [ r ] diucapkan bergetar (trilled) pada bahasa Batak Angkola sedangkan dalam bahasa Inggris tanpa getaran (flapped). Bunyi [f], [ v ], [0], [?], [?], [?] dan [ z ] tidak ditemukan dalam bahasa Batak Angkola Bunyi-bunyi yang pelafalannya berbeda dan hunyi yang tidak ditemukan dalam bahasa Batak Angkola cenderung menimbulkan kendala bagi penutur asli bahasa Batak Angkola dalam pengujaran bahasa Inggris. Panjang pendeknya pelafalan vokal bahasa Batak Angkola merupakan variasi pengujaran yang tidak signifikan secara fonemis. Hal itu menimbulkan kendala bagi penutur asli bahasa Batak Angkola untuk membedakan vokal panjang dan vokal pendek bahasa Inggris yang berfungsi sebagai pembeda makna. Fonem vokal /?/,/æ/,/?/, tidak ditemukan dalam BBA sehingga penutur asli BBA sulit untuk membedakan pengujaran vokal [ e ] dengan [? ], [æ], dan[?] dalam Bing.