Show simple item record

dc.contributor.advisorAlbar, Husnul Fuad
dc.contributor.advisorLelo, Aznan
dc.contributor.authorH, Syariful Anwar
dc.date.accessioned2021-09-10T05:14:59Z
dc.date.available2021-09-10T05:14:59Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/42941
dc.description.abstractLatar belakang Penanganan patah tulang panjang terbuka saat ini menimbulkan kontroversi tentang protokol yang dapat digunakan dan memberikan hasil yang terbaik. Penanganan terbaik yang sesuai dengan anjuran dari British Orthopaedic Association dan Infectious Diseases Society of America and the Surgical Infection Society adalah patah tulang panjang terbuka hendaknya dilakukan debridement dan stabilisasi patah tulang sebelum 6 jam sejak waktu kejadian. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara waktu terjadinya trauma dengan debridement pada patah tulang panjang terbuka di Rumah Sakit H. Adam Malik Medan. Metode Penelitian Penelitian cross sectional dilakukan di Rumah Sakit H. Adam Malik Medan. Sampel penelitian adalah Semua pasien patah tulang panjang terbuka yang telah dilakukan operasi debridement sebelum atau sesudah 6 jam yang datang ke Rumah Sakit H. Adam Malik Medan. Pasien datang ke IGD kemudian waktu kejadian fraktur dicatat hingga dilakukan debridement. Swab pre-operasi dan pasca-operasi ke-3 dan ke-6 dilakukan. Kemudian hasil kultur bakteri dinilai. Hasil Didapatkan 20 sampel sesuai kriteria inklusi. Lokasi fraktur terbanyak pada responden penelitian ini adalah pada right cruris sebanyak 7 orang (35%) dan paling sedikit adalah left arm dan left humerus sebanyak 1 responden (5%). Sebanyak 13 responden (65%) mengalami fraktur grade IIIb dan untuk fraktur grade IIIc hanya dialami oleh seorang responden (5%) dalam penelitian ini. ratarata waktu kejadian hingga di debridement adalah 8,1 ± 0,463 jam, dengan 70% pasien didebridement setelah 6 jam kejadian fraktur. Hasil kultur bakteri terbanyak pre-operasi (40%) adalah S. aureus, pasca-operasi hari ke 3 dan 6 ditemukan 2 bakteri terbanyak adalah Citrobacter freundii dan Pseudo aeruginosa. hubungan antara kejadian infeksi dengan waktu debridement. Dimana waktu debridement < 6 jam kejadian infeksi lebih kecil secara signifikan dengan nilai p = 0,018, sedangkan pasca-operasi hari ke 6 tidak bermakna secara signifikan pada hasil kultur setelah 6 hari post-debeidement dengan nilai p = 0,303. Kesimpulan Terdapat hubungan antara waktu dilakukan debridement dengan terjadinya fraktur terbuka tulang panjang. Dimana semakin cepat dilakukan debridement pada fraktur terbuka maka kejadian infeksi pada fraktur terbuka semakin rendah.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectFraktur terbukaen_US
dc.subjectdebridementen_US
dc.subjectkultur bakterien_US
dc.titleHubungan antara Waktu Debridement dan Insiden Terjadinya Infeksi pada Patah Tulang Panjang Terbuka Grade Iii di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medanen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM067102010
dc.description.pages58 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record