dc.description.abstract | Latar belakang
Penanganan patah tulang panjang terbuka saat ini menimbulkan kontroversi
tentang protokol yang dapat digunakan dan memberikan hasil yang terbaik.
Penanganan terbaik yang sesuai dengan anjuran dari British Orthopaedic
Association dan Infectious Diseases Society of America and the Surgical
Infection Society adalah patah tulang panjang terbuka hendaknya dilakukan
debridement dan stabilisasi patah tulang sebelum 6 jam sejak waktu kejadian.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara waktu terjadinya trauma
dengan debridement pada patah tulang panjang terbuka di Rumah Sakit H. Adam
Malik Medan.
Metode Penelitian
Penelitian cross sectional dilakukan di Rumah Sakit H. Adam Malik Medan.
Sampel penelitian adalah Semua pasien patah tulang panjang terbuka yang telah
dilakukan operasi debridement sebelum atau sesudah 6 jam yang datang ke
Rumah Sakit H. Adam Malik Medan. Pasien datang ke IGD kemudian waktu
kejadian fraktur dicatat hingga dilakukan debridement. Swab pre-operasi dan
pasca-operasi ke-3 dan ke-6 dilakukan. Kemudian hasil kultur bakteri dinilai.
Hasil
Didapatkan 20 sampel sesuai kriteria inklusi. Lokasi fraktur terbanyak pada
responden penelitian ini adalah pada right cruris sebanyak 7 orang (35%) dan
paling sedikit adalah left arm dan left humerus sebanyak 1 responden (5%).
Sebanyak 13 responden (65%) mengalami fraktur grade IIIb dan untuk fraktur
grade IIIc hanya dialami oleh seorang responden (5%) dalam penelitian ini. ratarata
waktu kejadian hingga di debridement adalah 8,1 ± 0,463 jam, dengan 70%
pasien didebridement setelah 6 jam kejadian fraktur. Hasil kultur bakteri
terbanyak pre-operasi (40%) adalah S. aureus, pasca-operasi hari ke 3 dan 6
ditemukan 2 bakteri terbanyak adalah Citrobacter freundii dan Pseudo
aeruginosa. hubungan antara kejadian infeksi dengan waktu debridement. Dimana
waktu debridement < 6 jam kejadian infeksi lebih kecil secara signifikan dengan
nilai p = 0,018, sedangkan pasca-operasi hari ke 6 tidak bermakna secara
signifikan pada hasil kultur setelah 6 hari post-debeidement dengan nilai p =
0,303.
Kesimpulan
Terdapat hubungan antara waktu dilakukan debridement dengan terjadinya
fraktur terbuka tulang panjang. Dimana semakin cepat dilakukan debridement
pada fraktur terbuka maka kejadian infeksi pada fraktur terbuka semakin rendah. | en_US |