Hubungan Faktor Resiko pada Wanita Hamil dengan Kejadian Infeksi Saluran Kemih pada Masa Kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Kenangan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang

Abstract

Pregnancy is susceptible to urinary tract infections (UTIs) and if left untreated, cause various complications for the mother and fetus. There are several risk factors that affect UTI during pregnancy. The purpose of this study was to assess the association risk factors in the incidence of UTI during pregnancy.A total of 36 pregnant women who met the study criteria took part in a study conducted from January to April 2017. In all subjects, midstream urine culture was performed according to microbiological test standards. Data related to risk factors were collected by questionnaire and analyzed using Statistical Package for Social Science (SPSS version 21).The results of urine culture showed significant bacteriuria in 14 (38.9%) subjects. Identification of colonies showed the bacteria that cause UTI are Escherichia coli in 5 (35.7%) subjects, Staphylococcus aureus in 4 (28.6%) subjects, Staphylococcus epidermidis on 4 (28.6%) subjects, and Klebsiella pneumonia at 1 ( 7.1%) of the subject. Bivariate analysis of the associated risk factors showed a significant correlation between maternal age of 26-30 years (p = 0.005), gestational age in second trimester (p = 0.009), and sexual activity at least 1 time in the last 2 weeks (p = 0.012). In the contrary, there was no significant relationship between educational level, socioeconomic condition, and parity with UTI during pregnancy.In this study, pregnancy with maternal age 26-30 years old, gestational age in the second trimester, and withsexual activity during pregnancy are more susceptible to UTI.

Infeksi saluran kemih (ISK)rentan terjadipada kehamilan dan apabila tidak tertangani dengan baik dapat menimbulkan berbagai komplikasi bagi ibu dan janin. Terdapat beberapa faktor resiko yang mempengaruhi terjadinya ISK pada masa kehamilan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai hubungan antara faktor resiko tersebut dengan kejadian ISK pada masa kehamilan.Sebanyak total 36 wanita hamil yang memenuhi kriteria penelitian ikut dalam studi yang dilaksanakan dari Januari-April 2017 ini. Pada semua subjek dilakukan kultur urin porsi tengah sesuai standar uji mikrobiologis. Data yang berhubungan dengan faktor resiko dikumpulkan dengan kuesioner dan dianalisis menggunakan Statistical Package for Social Science (SPSS versi 21).Hasil kultur urin menunjukkan bakteriuria signifikan pada 14 (38,9%) subjek. Identifikasi koloni menunjukkan bakteri penyebab ISK antara lain Escherichia coli pada 5 (35,7%) subjek, Staphylococcus aureus pada 4 (28,6%) subjek, Staphylococcus epidermidis pada 4 (28,6%) subjek, dan Klebsiella pneumonia pada 1 (7,1%) subjek.Analisis bivariat pada faktor resiko yang berhubungan menunjukkan hubungan signifikan antara usia 26-30 tahun (p = 0,005), usia kehamilan trimester II (p = 0,009), dan aktivitas seksual setidaknya 1 kali dalam 2 minggu terakhir (p = 0,012) dengan kejadian ISK pada masa kehamilan. Tidak dijumpai hubungan signifikan antara tingkat pendidikan, kondisi sosioekonomi, dan paritas dengan kejadian ISK pada masa kehamilan.Pada studi inikejadian ISK lebih rentan terjadi pada wanita hamil dengan faktor resiko berusia 26-30 tahun, usia kehamilan di trimester II, dan dengan aktivitas seksual selama kehamilan.