Show simple item record

dc.contributor.advisorArdiansyah, Edy
dc.contributor.advisorM.Rhiza Z, Tala
dc.contributor.authorSangadji, Muhammad Rizal
dc.date.accessioned2021-09-14T02:49:02Z
dc.date.available2021-09-14T02:49:02Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/43219
dc.description.abstractBackground : Urinary incontinence defined as uncontrollable excretion of urine at inappropriate time, without consideration for frequency or volume. This condition may cause physical, emotional, and hygiene problem to the patient. Urinary incontinence may affect men and women with advance age, but its prevalence is higher in women with increasing age. Menopause triggers a hypoestrogenic state which associated with anatomical and physiological changes of the urethra. Purpose : the purpose of this study is to find the incidence and characteristics of urinary incontonence in menopausal women. Methods : This is a descriptive study with cross sectional design. Study population are menopausal women in gynecology outpatient clinic of RSUP. H. Adam Malik Medan and RSUD. Dr.Pirngadi Medan. Study samples are menopausal women which fulfilled the inclusion and exclusion criteria. Data was obtained by interview using LMMPI and ICIQ – UI Short Form questionnaires. Results : From 80 samples, incontinence was found in 66 (82,5%) subjects with age > 62 years old in 40 subjects (60,6%), housewives in 55 subjects (83,3%), overweight in 26 subjects (39,4%), and grade 2 uterine prolapse in 34 subjects (51,5%). Based on incontinence type, stress type were found in 40 subjects (60.6%), followed by urge type with 19 subjects (28,8%) Conclusion : Most menopausal women suffers from urinary incontinence with the majority of them suffers from stress incontinence.en_US
dc.description.abstractLatar Belakang: Inkontinensia urin adalah pengeluaran urin yang tidak terkendali pada waktu yang tidak dikehendaki dan tanpa melihat frekuensi maupun jumlahnya. Keadaan ini dapat menyebabkan masalah fisik, emosional, sosial dan higienis bagi penderitanya. Inkontinensia urin dapat terjadi pada wanita dan pria usia lanjut, namun prevalensinya lebih tinggi pada wanita dan meningkat sesuai pertambahan usia. Menopause menimbulkan keadaan hipoestrogen yang berhubungan dengan perubahan anatomi dan fisiologi dari uretra. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kejadian dan karakteristik inkontinensia urin pada wanita menopause. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain potong lintang yang dilakukan di RSUP H Adam Malik dan RSUD Pirngadi Medan. Sampel pada penelitian ini didapat dari wanita yang sudah mengalami menopause yang datang ke poliklinik ginekologi dan telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil: Dari 80 sampel, didapati inkontinensia terjadi pada 66 (82,5%) wanita menopause dengan karakteristik usia > 62 tahun sebanyak 40 orang (60,6%), pekerjaan ibu rumah tangga sebanyak 55 orang (83,3%), IMT overweight sebanyak 26 orang (39,4%), dan disertai dengan adanya prolapsus uteri grade 2 sebanyak 34 orang (51,5%). Berdasarkan tipe inkontinensia, tipe stress terjadi pada 40 (60.6%) wanita menopause, diikuti dengan tipe urge sebanyak 19 orang (28,8%) Kesimpulan: Sebagian besar wanita menopause mengalami inkontinensia urin dengan jenis inkontinensia urin terbanyak adalah jenis stress inkontinensia.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectinkontinensia urineen_US
dc.subjectmenopauseen_US
dc.subjectstress inkontinensiaen_US
dc.titleInkontinensia Urin pada Wanita Menopause di RSUP.H.Adam Malik Medan dan RSUD.dr.Pirngadi Medanen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimMuhammad Rizal Sangadji
dc.description.pages64 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record