Karakterisasi Edible Film yang Bersifat Antioksidan dan Antimikroba Dari Galaktomanan Biji Aren (Arenga Pinnata) yang Diinkorporasi Dengan Minyak Atsiri Daun Kemangi (Ocimum Basilicum L.)
View/ Open
Date
2012Author
Br. Tarigan, Juliat
Advisor(s)
Barus, Tonel
Metadata
Show full item recordAbstract
Characterization of edible film from galactomannan was incorporated with basil
essential oil has been done. Edible films which obtained from galactomannan were
GK1, GK2, GK3, GK4 and GK5, all of they have antioxidants activities with the
largest activity in GK4. GK2, GK4 and GK5 films also have antimicrobial
activities where the most activities of the antimicrobial present in GK5. Thick films
obtained from 0.038 to 0.061 mm and WVP of 4.92 x 10-9 - 10.90 x 10-9 kg s-1m-
1Pa. FT-IR showed the interaction between the components of basil essential oil
with galactomannan. The addition of basil essential oil can decreased tensile
strength and elongation (GK3 and GK4). The surface of morphology showed that
basil essential oil can not mix perfectly with the galactomannan films. Edible films
(GK4) can be biodegrade by Aspergillus niger fungus and can inhibit bacterial
growth in the nila fish and also have O2 and CO2 respiration rate 4.156 mL/kg-jam
and 11.823 mL/kg-jam. Galactomanan extraction from ‘aren’ seed (Arenga
pinnata) has been studied in neutral condition with ‘aren’ seed (kolang-kaling)
and solvent ratio, 1:12.5, centrifugation speed was 9500 rpm in 15 minutes.
Galactomannan extract from ‘aren’ seed was yielded 4.58% and galactomanan
was 90,57%. 1H-NMR spectroscopy gave comparative ratio of galactose: mannose
of 1: 1.331. Differential Thermal Analysis (DTA) result showed that
galactomannan will be degraded at 440℃ and its safe for food with high
temperature processing. Antioxidant activity measured by DPPH• method
produced value of IC50 = 22.109 mg/ml and the antioxidant actvities increase after
was incorporated with MADK. Basil essential oil was obtained 0.31% from basil
leaves, which has antioxidant properties and IC50 values of 21.56 mg/mL.
Antimicrobial properties were tested by agar diffusion method and have
antimicrobial activities against gram-positive bacteria (Staphylococcus aerus and
Streptococcus mutans), gram negative (Shigella sp, Salmonella sp and Escherichia
coli) and fungi (Candida albicans and Saccharomyces cerevisiae) and the most
sensitive was in Escherichia coli. The antioxidant properties of basil essential oil
increased after incorporated with galactomannan but the antimicrobial activities
decreased. Original compound in MADK that have antioxidant activities is
terpineol (1.39%) and linalool (2.99%) and isomer sitral such as Z sitral (Neral)
29.73% and E sitral (Geranial) 37.45% is the compounds that have antimicrobial
activities. Telah dilakukan penelitian tentang karakterisasi edible film galaktomanan yang
diinkorporasi dengan minyak atsiri daun kemangi (MADK). Edible film
galaktomanan yang dihasilkan (GK1, GK2, GK3, GK4 dan GK5) bersifat
antioksidan dan aktivitas antioksidan paling besar pada GK4, bersifat antimikroba
(film GK2, GK4 dan GK5) dan paling aktif pada GK5. Tebal film diperoleh 0,038 –
0,061 mm dan water vapor permeability (WVP) sebesar 4,92 x 10-9 – 10,90 x 10-9
Kg s-1m-1Pa-1. Analisis FT-IR menunjukkan adanya interaksi antara galaktomanan
dan MADK. Penambahan MADK dapat menurunkan kuat tarik dan kemuluran
(GK3 dan GK4). Morfologi permukaan menunjukkan bahwa MADK tidak dapat
bercampur sempurna dengan film galaktomanan. Edible film (GK4) dapat
terbiodegradasi oleh jamur Aspergilus niger dan dapat mengurangi pertumbuhan
bakteri pada ikan nila serta laju respirasi O2 dan CO2 pada ikan nila adalah
4,156 mL/kg-jam dan 11,823 mL/kg-jam. Ekstraksi galaktomanan dari biji aren
(kolang-kaling) pada suasana netral telah diteliti, dimana perbandingan kolangkaling
: pelarut = 1: 12,5 dan kecepatan sentrifugasi 9500 rpm selama 15 menit.
Ekstrak galaktomanan dari biji aren diperoleh 4,58% dan persentase
galaktomanan sebesar 90,57%. 1H-NMR menunjukkan perbandingan galaktosa :
manosa = 1 : 1,331. Differential Thermal Analysis (DTA) menunjukkan suhu
eksotermal (dekomposisi) pada 440℃ sehingga aman digunakan untuk bahan
makanan yang pengolahannya pada suhu tinggi. Sifat antioksidan galaktomanan
diukur dengan metode DPPH• dan IC50 =22,109 mg/mL dan setelah diinkorporasi
dengan MADK maka sifat antioksidannya semakin meningkat.Minyak atsiri daun
kemangi diperoleh 0,31%, memiliki sifat antioksidan dengan IC50 = 21,56 mg/mL.
Sifat antimikroba diuji dengan metode difusi agar dan aktif pada bakteri gram
positif (Staphylococcus aureus dan Streptococcus mutans), gram negatif (Shigella
sp, Salmonella sp dan Escherichia coli) dan jamur (Candida albicans dan
Saccharomyces cerevisiae) dan paling sensitif pada Escherichia coli. Setelah
diinkorporasikan pada galaktomanan sifat antioksidan semakin meningkat tetapi
sifat antimikroba semakin menurun. Senyawa utama dalam MADK yang memiliki
aktivitas antioksidan adalah terpineol (1,38%) dan linalool (2,99%) dan isomer
sitral seperti Z sitral (Neral) 29,73% dan E sitral (Geranial) 37,45% adalah
senyawa yang memiliki aktivitas antimikroba.
Collections
- Doctoral Dissertations [102]