Hubungan antara Kalsium, Fosfor dan Produk Kalsium Fosfor Serum dengan Skor Pruritus pada Pasien yang Menjalani Hemodialisis di RSUP Haji Adam Malik Medan

Abstract

Background: Uremic pruritus is a frequent symptom in patients with end stage renal disease on hemodialysis, which mechanism remains unclear. Several studies examined associated risk factors contributed to pruritus in hemodialysis patients. Calcium, phosphorus and calcium-phosphorus product may play a role in the pathophysiology of pruritus, that allegedly caused by microprecipitation of those substances in the skin. Objective: To determine the correlation between calcium, phosphorus and calciumphosphorus product and pruritus score in hemodialysis patients at Haji Adam Malik General Hospital Medan. Methods: This is a cross-sectional correlative analytic study involving 90 hemodialysis patients. Pruritus score was accessed by using pruritus questionnaire. Calcium and phosphorus serum levels were examined in clinical pathology laboratory. Saphiro-Wilk test showed that the data were not normally distributed, and the correlation was analyzed statistically with Spearman correlation test. Results: Ninety hemodialysis patients were involved in this study and 64,4% were male. Pruritus was found in 77,8% of patients. We found no correlation between calcium, phosphorus, and calcium-phosphorus product serum and pruritus score, with correlation coefficients were 0,046 (p-value 0,670), 0,015 (p-value 0,891), and 0,007 (p-value 0,949), respectively. Conclusion: Most of the hemodialysis patients had pruritus (77,8%) and there was no correlation between calcium, phosphorus, and calcium-phosphorus product serum and pruritus.

Latar belakang: Pruritus uremikum adalah suatu gejala yang sering ditemukan pada pasien-pasien penyakit ginjal stadium akhir yang menjalani hemodialisis, dengan mekanisme yang masih belum jelas diketahui. Beberapa studi telah meneliti faktorfaktor risiko terkait yang mempengaruhi kejadian pruritus pada pasien hemodialisis. Kalsium, fosfor dan produk kalsium fosfor dapat berperan pada patofisiologi pruritus, yang diduga disebabkan oleh mikropresipitasi zat-zat tersebut pada kulit. Tujuan: Untuk menentukan korelasi antara kalsium, fosfor dan produk kalsium fosfor dengan skor pruritus pada pasien hemodialisis di RSUP Haji Adam Malik Medan. Metode: Studi ini bersifat analitik korelatif dengan rancangan potong lintang, yang mengikutsertakan 90 pasien hemodialisis. Skor pruritus didapatkan dengan menggunakan kuesioner pruritus. Kadar kalsium dan fosfor serum diperiksa di laboratorium patologi klinik. Uji Saphiro-Wilk menunjukkan bahwa data tidak terdistribusi normal, dan korelasi dianalisis secara statistik dengan Uji Korelasi Spearman. Hasil: Sembilan puluh pasien hemodialisis ikut serta dalam studi ini dan 64,4% diantaranya adalah laki-laki. Pruritus didapatkan pada 77,8% pasien. Tidak ditemukan adanya korelasi antara kalsium, fosfor dan produk kalsium fosfor serum dengan skor pruritus, dengan koefisien korelasi 0,046 (nilai p 0,670), 0,015 (nilai p 0,891), dan 0,007 (nilai p 0,949), secara berturut-turut. Kesimpulan: Sebagian besar pasien hemodialisis mengalami pruritus (77,8%) dan tidak ada hubungan antara kalsium, fosfor dan produk kalsium fosfor serum dengan pruritus.