Perbandingan Kadar Vitamin D pada Penderita Hiv/Aids yang Mendapat Arv Satu Tahun dan yang Belum Mendapat Arv
View/ Open
Date
2015Author
Sibero, Evy Novita P. Tarigan
Advisor(s)
Rahimi, Armon
Kembaren, Tambar
Metadata
Show full item recordAbstract
Background : The increase in number of HIV/AIDS patients in Indonesia need special attention. Antiretroviral (ARV) therapy is very important in decreasing morbidity and mortality rate and also could increase the quality of life. Vitamin D has been known to have a role in human immune response. In HIV/AIDS patients, vitamin D deficiency could be caused by ARV therapy. The study that focus on vitamin D level in HIV/AIDS patients, both on those who have received ARV therapy and those who haven’t was still rare.
Aims : This study aimed to evaluate the differences of vitamin D level between HIV/AIDS patients with and without 1-year ARV therapy.
Methods : This was a cross-sectional study of 40 HIV/AIDS patients in Adam Malik General Hospital Medan. Subjects was divided into 2 groups: those who have received 1-year antiretroviral therapy and those who have not. All subjects underwent examination of renal and liver function test, CD4 counts and examination of vitamin D level.
Results : Subjects consist of 22 (55%) female and 18 (45%) male. Vitamin D level was lower in HIV/AIDS patients that have received ARV therapy, but there was no significant differences in vitamin D level between two groups (p=0.115).
Conclusion : There was no differences in vitamin D level between HIV/AIDS patients with and without 1-year ARV therapy. Latar belakang: Meningkatnya jumlah penderita HIV/AIDS di Indonesia memerlukan perhatian khusus. Pemberian terapi antiretroviral (ARV) sangat berarti dalam menurunkan angka kematian dan kesakitan serta meningkatkan kualitas hidup penderita HIV/AIDS. Vitamin D berperan dalam respon imun tubuh manusia. Pada penderita HIV/AIDS, defisiensi vitamin D juga dapat disebabkan pemberian ARV. Penelitian tentang kadar vitamin D pada penderita HIV/AIDS yang mendapat ARV maupun yang tidak mendapat ARV masih sangat sedikit.
Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui perbedaan kadar vitamin D pada penderita HIV/AIDS yang telah mendapat ARV satu tahun dan yang belum mendapat ARV.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang terhadap 40 penderita HIV/AIDS yang berobat ke RSUP H.Adam Malik Medan. Subyek penelitian dibagi atas dua kelompok, yaitu kelompok yang sudah mendapat ARV satu tahun dan kelompok yang belum mendapat ARV. Dilakukan pemeriksaan fungsi ginjal, fungsi hati, CD4 dan kemudian dilakukan pemeriksaan kadar vitamin D setiap penderita.
Hasil: Subyek terdiri dari 22 (55%) perempuan dan 18 (45%) laki-laki. Ditemukan rerata kadar vitamin D yang lebih rendah pada penderita HIV/AIDS yang mendapat ARV satu tahun daripada kelompok yang belum mendapat ARV, namun demikian tidak ditemukan perbedaan yang bermakna pada kedua kelompok (p=0,115).
Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan kadar vitamin D pada penderita HIV/AIDS yang telah mendapat ARV satu tahun dan yang belum mendapat ARV.
Collections
- Master Theses [399]