Isolek-Isolek di Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi Aceh: Kajian Dialektologi
View/ Open
Date
2013Author
Toha, Muhammad
Advisor(s)
Setiadi, Eddy
Widayati, Dwi
Metadata
Show full item recordAbstract
The research on IMT employs dialectological analysis. This research is intended to describe linguistics features on IMT, and determine IMT as language, dialect, subdialect, etc and also to determine the relic and innovation areas viewed synchronically and diachronically. The data are taken by means of Swadesh (Blust revision edition) and basic culture wordlist. The data are collected in Desa Teulaga Meuku Sa Kec. Banda Mulia, Desa Tumpuk Tengah Kec. Bendahara, Desa Muka Sei Kuruk Kec. Seruway, Kampung Durian Kec. Rantau, Desa Rantau Bintang Kec. Bandar Pusaka, Desa Sekerak Kanan Kec. Sekerak, dan Desa Bandar Khalifah Kec. Tamiang Hulu. data collecting is done by simak cakap by note taking and recording techniques. Data analysis is executed by qulitative and quantitative methods. The results of the dialectometry counting on 400 wordslist on lexical feature show that IMT consists of two dialects; Hilir and Hulu. The results of synchronic analysis indicate that IMTconsits of 18 consonans and 9 vowels. The results of diachronic analysis show that /i/ and /|/ vowel in Hilir and Hulu dialect are retention vowels. Meanwhile, in Hilir dan Hulu dialect /u/ and /a/ vowel are parted retention. One vowel or /O/ vowel is found in Hulu dialect as innovation. The result of diachronic analysis indicate that Hilir dialect much keep relic elements, therefore, Hilir dialect can be said as a relic area, on the other hand, Hulu dialect is innovation areas. Penelitian tentang IMT ini menggunakan kajian dialektologi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan ciri-ciri linguistik IMT, status IMT sebagai bahasa, dialek, atau subdialek, dst dan menentukan sebaran wilayah pakainya serta menentukan daerah relik maupun inovasi ditinjau dari persepektif sinkronis dan diakronis. Data yang digunakan berasal dari kosakata dasar Swadesh (hasil revisi Blust) dan kosakata budaya dasar. Pengumpulan data dilakukan di Desa Teulaga Meuku Sa Kec. Banda Mulia, Desa Tumpuk Tengah Kec. Bendahara, Desa Muka Sei Kuruk Kec. Seruway, Kampung Durian Kec. Rantau, Desa Rantau Bintang Kec. Bandar Pusaka, Desa Sekerak Kanan Kec. Sekerak, dan Desa Bandar Khalifah Kec. Tamiang Hulu. Pengumpuln data dilakukan dengan metode simak dan cakap dengan teknik catat dan rekam. Data dianalisis dengan menerapkan metode kuanititatif dan kualiatatif. Hasil penghitungan dialektometri pada 400 kosakata pada tataran leksikal menunjukkan dalam IMT terdapat dua dialek; Hilir dan Hulu. Hasil analisis secara sinkronis memperlihatkan IMT memilik 18 konsonan dan 9 vokal. Hasil penelitian secara diakronis menunjukkan adanya vokal /i/, dan /|/ dalam dialek Hilir dan Hulu mengalami retensi. Dalam dialek Hilir dan dialek Hulu vokal /u/ dan /a/ mengalami retensi sebagian. Satu vokal ditemukan sebagai hasil inovasi yakni vokal /O/. Hasil analisis diakronis menunjukkan bahwa dialek Hilir masih memelihara unsur relik, sehingga dapat dikatakan dialek Hilir sebagai daerah relik, sedangkan dialek Hulu merupakan daerah inovasi.