Show simple item record

dc.contributor.advisorArifin, Hasanul
dc.contributor.authorLubis, Zulfikar
dc.date.accessioned2021-10-04T02:01:40Z
dc.date.available2021-10-04T02:01:40Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/44175
dc.description.abstractBeberapa penelitian melaporkan bahwa kadar procalcitonin (PCT) meningkat pada pasien sepsis. Kadar PCT yang tinggi dalam darah memprediksikan prognosa dan keparahan penyakit. Penelitian ini dilaksanakan mulai awal Januari 2007 sampai dengan akhir Mei 2007 dengan jumlah sampel pasien sepsis sebanyak 13 orang dan sebagai kontrol sebanyak 9 orang normal. Penderita sepsis adalah pasien sepsis yang dirawat di ruang rawat intensif RSUP. H. Adam Malik Medan yang memenuhi kriteria sepsis menurut “the American College of Chest Physicians (ACCP) and the Society for Critical Care Medicine (SCCM) Consensus Conference on Standardized Definitions of Sepsis”. Sebanyak 6 cc darah pasien diambil melalui vena mediana cubiti, kemudian darah dibagi dalam 2 tabung, dimana pada 1 tabung yang berisi antikoagulan EDTA dimasukkan 3 cc darah dan segera dilakukan pemeriksaan darah lengkap dengan alat Cell Dyne® 3700, dan pada tabung kedua dimasukkan 3 cc darah tanpa antikoagulan, dipisahkan serumnya, selanjutnya dilakukan pemeriksaan procalcitonin dengan PCT-Q, merupakan suatu tes immunokromatografi secara semi-kuantitatif, dimana hasil assay dibaca melalui pengamatan langsung yang membandingkan intensitas warna dengan referensi warna yang dibuat oleh perusahaan yang menunjukkan kadar PCT setara dengan <0,5 ng/ml, >0,5 ng/ml, >2 ng/ml dan >10 ng/ml. Pengolahan dan analisa data dilakukan dengan menggunakan perangkat computer SPSS (Statistical Product and Service Solution) 11,0. Berdasarkan pengolahan dan analisa data diatas diperoleh hasil bahwa pada penderita sepsis didapatkan kadar PCT >0,5 ng/ml, sedangkan pada kontrol normal kadar PCT <0,5 ng/ml. Juga didapatkan kadar PCT >10 ng/ml sebanyak 6 orang, PCT >2 ng/ml sebanyak 5 orang dan PCT >0,5 ng/ml sebanyak 2 orang. Peningkatan kadar PCT menunjukkan aktivitas penyakit yang berkelanjutan, sedangkan penurunan kadar PCT menunjukkan menurunnya reaksi inflamasi dan terjadi penyembuhan infeksi. Kadar leukosit pada pasien sepsis meningkat secara bermakna dibandingkan kontrol normal [(18,89 ± 7,403) x 103/ mm3 vs (8,33 ± 1,30) x 103/ mm3, p < 0,05]. Demikian pula laju endap darah (LED) pada pasien sepsis meningkat secara bermakna dibandingkan kontrol normal [(70,77 ± 31,09) mm/jam vs (13,89 ± 10,45) mm/jam, p < 0,05]. Juga dijumpai bahwa leukosit pada pasien sepsis berkorelasi dengan kadar PCT dengan nilai p < 0,05, sedangkan LED pada penderita sepsis tidak berkorelasi dengan kadar PCT dengan nilai p > 0,05.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.titleProcalcitonin pada Pasien Sepsis yang telah Mendapat Perawatan di Ruang Rawat Intensifen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimFulltext
dc.description.pages64 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record