Show simple item record

dc.contributor.advisorSianturi, Herty Afrina
dc.contributor.authorS, Oktaviola Nazahara Salsabila Ananda
dc.date.accessioned2021-10-05T07:58:30Z
dc.date.available2021-10-05T07:58:30Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/44264
dc.description.abstractJudging from the condition of the Indonesian region which has a rainy weather climate, when the rainy season arrives, the drying process can be disrupted. Traditional fish preservation in Indonesia includes salting, pemindangan, making peda, shrimp paste, petis, and others. Drying is a method of preserving salted fish by drying the water content in the amount of fish as much as possible so that bacterial activity is inhibited. Making salted fish is the simplest with low cost. Drying salted fish traditionally in Indonesia in its use makes it difficult for fish farmers (fishermen) to dry fish when the weather is cloudy (rainy) because there is no heat source from the sun, causing spoilage in dried fish. The fish will automatically be discarded and can cause losses, especially for fish farmers (fishermen). From the problem above, a tool is designed that can dry salted fish. This tool can streamline the time needed to dry salted fish by using Arduino as a microcontroller, ds18s20 sensor and salinity sensor as input and lcd which is used to monitor. And equipped with relays, jumpers, buzzersand others.en_US
dc.description.abstractDilihat dari kondisi wilayah Indonesia yang mempunyai iklim cuaca hujan, apabila tiba musim hujan maka proses penjemuran bisa tergangu. Pengawetan ikan tradisional di Indonesia meliputi pengasinan, Pemindangan, Pembuatan Peda, Terasi, Petis, Dan lain-lainnya. Pengeringan adalah cara pengawetan ikan asin dengan cara mengueringkan kandungan air pada jumlah ikan sebanyak mungkin sehingga aktivitas bakteri terhambat. Pembuatan ikan asin merupakan yang paling sederhana dengan biaya yang murah. Pengeringan ikan asin secara tradisional di Indonesia dalam penggunaannya mengakibatkan kesulitan bagi para petani ikan (nelayan) untuk menggeringkan ikan ketika cuaca mendung (hujan) karena tidak adanya sumber panas dari matahari, sehingga menyebabkan pembusukan pada ikan yang dikeringkan. Secara otomatis ikan akan dibuang dan dapat menimbulkan dapat menimbulkan kerugian terutama petani ikan (nelayan). Dari permasalah diatas dirancang satu alat yang dapat mengeringkan ikan asin. Alat ini dapat mengefisienkan waktu yang dibutuhkan untuk mengeringkan ikan asin dengan menggunakan Arduino sebagai mikrokontroler, sensor ds18s20 dan sensor salinitas sebagai inputsera lcd yang digunakan untuk memantau. Serta dilengkapi oleh relay, jumper, buzzer, dan lain lainnya.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectFish dryingen_US
dc.subjectsalinity sensoren_US
dc.subjectds18s20 sensoren_US
dc.subjectsalted fishen_US
dc.subjectPengeringan ikanen_US
dc.subjectsensor salinitasen_US
dc.subjectsensor ds18s20en_US
dc.subjectikan asinen_US
dc.titleRancang Bangun Alat Pengeringan Ikan Asin Berdasarkan Kadar Air dan Jumlah Garam Berbasis Atmega328en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM182408064
dc.description.pages64 Halamanen_US
dc.description.typeKertas Karya Diplomaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record