Troemolastografi pada Penderita Dengue Hemorrhagic Fever
View/ Open
Date
2008Author
Pangaribuan, Ramona Chaterine
Advisor(s)
Ginting, Yosia
Amra, Abdul Jalil
Metadata
Show full item recordAbstract
Tromboelastografi adalah alat yang dipakai pada saat ini di Rumah-rumah sakit terutama pada unit operasi jantung terbuka secara bed side oleh karena alat ini diklaim lebih peka untuk memeriksa hiperkoagulabilitas. Alat ini memeriksa secara global sistem koagulasi dengan prinsip memeriksa kemampuan trombosit dan koagulasi secara menyeluruh dan bersamaan. Tromboelastograf coagulation analyzer (TEG) secara otomatis mencatat perubahan-perubahan viskoelastisitas dari sampel berupa whole blood, plasma atau plasma kaya platelet (PRP) begitu terbentuk clot, retraksi dan atau lisis pada sampel. Parameter dari pembentukan clot yang diukur adalah : 1. R atau R-Time (Waktu reaksi) 2. K atau K-time 3. MA (Maximum Amplitude) 4. Angle (? ) Demam berdarah merupakan manifestasi klinis yang berat dari penyakit arbovirus. Virus Dengue dapat menyebabkan berbagai spectrum klinis yang berbeda mulai dari demam dengue self limited, yang biasanya disertai dengan arthralgia, myalgia dan sakit kepala , sampai demam berdarah dengue (DBD) yang ditandai oleh adanya trombositopeni, manifestasi perdarahan dan peningkatan permeabilitas vaskular; sampai kepada dengue syok sindrom. xiii Penulis sangat menyangsikan akan adanya hiperkoagulabilitas dari data-data bahwa pasien-pasien yang dirawat secara benar dengan pemberian rehidrasi (cairan) maka DHF umumnya bersifat ringan, apalagi pada fase-fase tertentu pada DHF malahan terjadi trombositopenia. Oleh karena itu penulis melakukan studi hiperkoagulabilitas dengan menggunakan trombelastograf pada pasien-pasien DBD, mulai dari hari pertama opname sampai masa recovery (penyembuhan). Penelitian ini dilakukan secara longitudinal untuk mengetahui hiperkoagulabilitas pada penderita Dengue Hemorrhagic Fever (DHF), dilaksanakan mulai bulan Desember 2007 sampai dengan Maret 2008. Subyek penelitian adalah penderita DHF yang didapatkan dari penderita rawat inap yang datang ke Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUSU/RS.H.Adam Malik Medan dan RSU Dr. Pirngadi Medan, serta penderita yang dirawat di RS swasta dibawah pengawasan Pembimbing. Pasien yang telah memenuhi kriteria inklusi dilakukan pemeriksaan NS-1. Kelompok yang NS-1 nya positif dijadikan sebagai kelompok kasus (24 orang) dan yang NS-1 nya negative dimasukkan ke dalam kelompok kontrol (24 orang). Pada kedua kelompok kemudian dilakukan pemeriksaan darah rutin ( Hb,Ht,jumlah lekosit, trombosit, hitung jenis lekosit ) dan tromboelastografi selama 3 hari berturut-turut. Dari hasil penelitian , pada kelompok kasus DHF diperoleh data Hb, Ht , lekosit dan trombosit terjadi peningkatan dari hari pertama sampai hari ke tiga, tetapi dengan uji Anova satu arah perbedaannya tidak bermakna dengan p > 0.05. Pada limfosit dan monosit terjadi penurunan dari hari pertama sampai hari ketiga, tetapi perubahannya juga tidak berkmakna dengan nilai p > 0.05. Pada R-time, K-time, Maximum Amplitude (MA) dan Angle terjadi peningkatan dari hari pertama sampai hari ke tiga, walaupun perubahannya juga tidak bermakna dengan nilai p> 0.05. Sedangkan pada kelompok kontrol yaitu penderita demam non Dengue ,Hb dan Ht tampak tidak ada perbedaan antara hari pertama, ke dua dan ke tiga, walaupun terjadi penurunan nilai dari hari pertama sampai hari ke tiga. Juga dapat kita lihat bahwa pada lekosit, terjadi penurunan jumlah lekosit dari hari pertama (9.07±4.39 x1000sel/mm3) menjadi 8.92±3.13 x1000 sel/mm3 pada hari ke tiga, walaupun perbedaannya tidak bermakna dengan p> 0.05. Pada trombosit tampak terjadi peningkatan jumlah dari hari pertama (324.26±142.19 x 1000sel/mm3) menjadi 331.52±131 x1000sel/mm3 pada hari ke tiga., walaupun perubahan ini tidak tampak perbedaan secara statistik dengan p > 0.05. Pada limfosit dan monosit terjadi penurunan dari hari pertama sampaii hari ke tiga, namun perbedaannya juga tidak bermakna dengan p > 0.05. Pada R-time, K-time, Maximum Amplitude (MA) dan Angle juga terjadi perubahan dari hari pertama sampai hari ke tiga walaupun perubahannya tidak bermakna dengan p > 0.05. Dari hasil penelitian di atas dapat kita simpulkan bahwa pada penderita DFH tidak terbukti terjadi keadaan hiperkoagulabel dengan pemeriksaan tromboelastografi.
Collections
- Master Theses [158]