Menentukan Kualitas Visum Et Repertum Perlukaan Korban Hidup Akibat Penganiayaan di RSUD Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan Periode 01 Januari 2020 Sampai dengan 31 Desember 2020

Abstract

Visum et Repertum is avalid evidence as stated in the criminal procedure code article 184. This Visum et Repertum is one of the things that investigators often ask for doctors regarding injuries to the human body that are suspected of having been violent. However, in making Visum et Repertum, it is necessary to pay attention to the elements contained in the Visum et Repertum it self so that the Visum et Repertum issued by doctors is of good quality according to standards, so that it can assist in the process of proving a case of suspected violence. Methods : This study used an observational method using a retrospective descriptive analytic approach. This study used Herkutanto’s scoring assessment for 13 Visum et Repertum variables with 41 sample of Visum et Repertum that met the iclusion criteria. Results : In this study, the results in the introduction section were 80% (good quality), the news section was 38% (poor quality) and the conclusion was 18,50% (poor quality). Overall, the results obtained from the quality of Visum et Repertum of injuries to living victims as a result of persecution at the Sipirok Tapanuli Selatan regional hospital for the period 01 January 2020 to 31 December 2020 were 29,85% which means that the quality is not good.

Visum et Repertum merupakan suatu alat bukti yang sah sesuai dengan yang tertuang dalam KUHAP pasal 184. Visum et Repertum ini salah satu yang sering diminta oleh penyidik terhadap dokter yang menyangkut perlukaan terhadap tubuh manusia yang diduga adanya tindak pidana kekerasan. Namun dalam pembuatan Visum et Repertum ini perlu diperhatikan unsur- unsur yang terkandung didalam Visum et Repertum itu sendiri agar Visum et Repertum yang dikeluarkan oleh dokter memiliki kualitas yang baik sesuai dengan standar, sehingga dapat membantu dalam proses pembuktian suatu perkara dugaan tindak kekerasan. Metode : Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan menggunakan deskriptif analitik pendekatan retrospektif. Penelitian ini menggunakan penilaian skoring Herkutanto untuk 13 variabel Visum et Repertum dengan jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 41 sampel Visum et Repertum. Hasil : Pada penelitian ini diperoleh hasil pada bagian pendahuluan yaitu 80 % (kualitas baik), pada bagian pemberitaan sebesar 38 % (kualitas kurang baik) dan pada bagian kesimpulan sebesar 18,50 % (kualitas kurang baik). Secara keseluruhan diperoleh hasil kualitas Visum et Repertum perlukaan korban hidup akibat penganiayaan di RSUD Sipirok Tapanuli Selatan periode 01 Januari 2020 sampai dengan 31 Desember 2020 adalah 29,85 % yang berarti kualitas kurang baik.