Model Hidrograf Satuan Sintetik Menggunakan Parameter Morfometri (Studi Kasus 01 Das Clliwung Hulu)
Abstract
Salah sam luaran dari sistem DAS adalah debit alirnn SWlgai yang merupakan indikator
fungsi DAS dalam pengaturan proses, khUSUSDya dalam aIih ragam hujan menjadi aliran.
Terdapat sifut khas dalam sistem DAS yang menunjukkan sifuttanggapan DAS terlJadap
suatu masukan (hujan) tertentu dan sifat ini diandaikan tetap untuk masukan dengan besaran
dan penyebaran tertentu. Sifat khas sistem DAS ini adalah hidrograf satuan (unit
hydrogtaph). Data pengukuran 1inggi rouka air, debit, hujan harian dan hujan yang lebih
pendek dengan kualitas baik tidak: selalu tersedia di setiap DAS sehingga untuk
mendapatkan informasi ten tang hidrograf satuan didekati dengan pendekatan hidrograf
satuan sintetik (lISS) yang diantaranya memanfaatkan data morfometri DAS. Pendekatan
dengan HSS bersifat empiris dan seringkali bersifat setempat, sehingga untuk digunakandi
tempat lain memerJukan pengujian keberlakuannya Tujuan dari penelitian ini adalah (1)
Mendapatkan model hidrograf satuan sintetik terbaik di DAS Ciliwung Hulu, (2)
Mendapatkan informasi keberlakuan model hidrograf satuan sintetik di DAS yang lainnya,
dan (3) Mendapatkan model HSS dengan parameter morfometri DAS yang lebih mudah
diukur di Peta Rupa Bumi. Penerapan HSS GaIDa luntuk menduga hidrograf satuan di
DAS Ciliwung Hulu masih belum memuaskan terlihat dari besarnya nilai coefficient of
efficiency (CE) yang hanya 0,81, 0,85, 0,73 dan 0,81 secara bertutut-turut untuk HSS tabun
2003, 2004, 2005 dan HS periode 2003-2005. Setelah dilakukan penyesuaian konstanta
model teIjadi peningkatan kealruratan dibandingkan dengan hidrograf satuan (lIS)
pengukurannya dinlana nilai CE secara berturut-turut ootuk taboo 2003, 2004 dan 2005
adalah sebesar 0,98, O,95,dan 0,93. Penyesuaian untuk HSS GaiDa I dengan HS
pengukurim rata-rata (lIS periode 2003-2005) dipei-oleh 2 (dua) buah set model
penyesuaian yaitu HSS Gama 1 Solver 1 dan HSS GaiDa 1 Solver 2. Nllai CE kedua set
model tersebut adalah sebesar 0,98· yang berarti kedua model memberikan bentuk
hidrograf yang tidak. berbeda dengan HS pengukuran. Validasi kedua set modeldengan
data DTA Cipopokol SutJ.DAS Cisadane Hulu belum memberikan ~uk keIja yang baik
dimana nilai CE hanya sebesar -1,02 dan 0,37. Nllai CE masih jaull dari nilai 1 (sam)
sehingga bentuk HSS masih jauh berbeda dengan HS pengukurannya. Validasi kedua set
model di DAS Progo diperoleh nilai CE secara berturut-turut sebesar 0,86 dan 0,92.
Namun besarnya Absolute Error dari debit puncak HSS terhadap HS pengukuran masih
tinggi yaitu sebesar -6,22 m3/det dan -4,48 m3/det. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa parameter morfometri DAS dapat dipergunakan untuk menduga hidrografsatuan,
namun konstanta model sangat bervariasi untuk setiap DAS; sehingga untuk mendapatkan
hasiI pendugaan yang lebih akurat diperJukan penyesuaian konstanta di setiaptempat.
Simplifikasi model HSS dilakukan dengan menggunakan parameter yang rela!if mudah
diukur di Peta Rupa Bumi yaitu luas DAs (A), panjang sungai utaina (L), dan jumlah
pertemuan sungai (.IN). Besarnya koefisien determinasi (R2) secaraberturut-turut untuk
petsanial!Il penduga waktu puncak (TP), debit puricak (QP) dan waktu dasar (TB) adalah
sebesar 90,30 %, 99,20 % dan 93,50 %.
Collections
- Master Theses [429]
