Show simple item record

dc.contributor.advisorTanjung, Masitta
dc.contributor.authorFitri, Nur Aidila
dc.date.accessioned2021-10-26T06:41:28Z
dc.date.available2021-10-26T06:41:28Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/44747
dc.description.abstractLimbah degumming kokon ulat sutera mengandung protein serisin yang dapat menyembuhkan luka bakar. Proses penyembuhan luka bakar terdiri dari fase hemostasis, inflamasi, proliferasi dan maturasi. Proliferasi epitel dan fibroblas berperan penting dalam perbaikan luka hingga penutupan luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian gel limbah degumming kokon terhadap proses penyembuhan luka bakar dan gambaran histologi kulit tikus pada hari ke-14. Penelitian ini menggunakan 25 ekor tikus jantan yang terdiri dari 5 perlakuan, yaitu luka bakar tanpa diberi pengobatan, luka bakar yang diberi dengan silver sulfadiazine 1%, luka bakar yang diberi gel limbah degumming kokon 20%, 40%, dan 60%. Limbah degumming kokon diperoleh dari hasil perebusan kokon menggunakan autoklaf dan dibuat dalam bentuk sediaan gel. Luka bakar dibuat pada punggung tikus menggunakan plat besi yang dipanaskan di atas api. Perubahan warna dan keropeng pada luka diamati selama 14 hari dengan metode scoring. Sediaan histologi menggunakan metode parafin dan pewarnaan Hematoksilin-Eosin (HE). Data dianalisis statistik dengan uji One Way ANOVA dan dilanjutkan uji Post Hoc Duncan. Data non-parametrik dilakukan uji Kruskal Wallis dan dilanjutkan dengan uji Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa luka bakar tanpa diberi pengobatan berbeda nyata dengan semua perlakuan. Gel limbah degumming kokon dapat mempengaruhi jumlah fibroblas dalam proses penyembuhan luka (p<0,05). Gel limbah degumming kokon 20% sudah terjadi peningkatan jumlah fibroblas untuk membantu proses penyembuhan luka. Pada konsentrasi 40% dan 60% menunjukkan penyembuhan luka meliputi perubahan warna luka bakar yang lebih cepat, keropeng yang mudah terlepas hingga terbentuknya rambut, dan meningkatnya ketebalan jaringan epitel, serta penurunan jumlah fibroblas yang menandakan luka telah membaik. Konsentrasi gel limbah degumming kokon yang efektif dan efisien adalah 40%.en_US
dc.description.abstractLimbah degumming kokon ulat sutera mengandung protein serisin yang dapat menyembuhkan luka bakar. Proses penyembuhan luka bakar terdiri dari fase hemostasis, inflamasi, proliferasi dan maturasi. Proliferasi epitel dan fibroblas berperan penting dalam perbaikan luka hingga penutupan luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian gel limbah degumming kokon terhadap proses penyembuhan luka bakar dan gambaran histologi kulit tikus pada hari ke-14. Penelitian ini menggunakan 25 ekor tikus jantan yang terdiri dari 5 perlakuan, yaitu luka bakar tanpa diberi pengobatan, luka bakar yang diberi dengan silver sulfadiazine 1%, luka bakar yang diberi gel limbah degumming kokon 20%, 40%, dan 60%. Limbah degumming kokon diperoleh dari hasil perebusan kokon menggunakan autoklaf dan dibuat dalam bentuk sediaan gel. Luka bakar dibuat pada punggung tikus menggunakan plat besi yang dipanaskan di atas api. Perubahan warna dan keropeng pada luka diamati selama 14 hari dengan metode scoring. Sediaan histologi menggunakan metode parafin dan pewarnaan Hematoksilin-Eosin (HE). Data dianalisis statistik dengan uji One Way ANOVA dan dilanjutkan uji Post Hoc Duncan. Data non-parametrik dilakukan uji Kruskal Wallis dan dilanjutkan dengan uji Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa luka bakar tanpa diberi pengobatan berbeda nyata dengan semua perlakuan. Gel limbah degumming kokon dapat mempengaruhi jumlah fibroblas dalam proses penyembuhan luka (p<0,05). Gel limbah degumming kokon 20% sudah terjadi peningkatan jumlah fibroblas untuk membantu proses penyembuhan luka. Pada konsentrasi 40% dan 60% menunjukkan penyembuhan luka meliputi perubahan warna luka bakar yang lebih cepat, keropeng yang mudah terlepas hingga terbentuknya rambut, dan meningkatnya ketebalan jaringan epitel, serta penurunan jumlah fibroblas yang menandakan luka telah membaik. Konsentrasi gel limbah degumming kokon yang efektif dan efisien adalah 40%.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectEpitelen_US
dc.subjectFibroblasen_US
dc.subjectKokon Ulat Suteraen_US
dc.subjectLuka Bakaren_US
dc.titleUji Efektivitas Gel Limbah Degumming Kokon Ulat Sutera (Bombyx mori L.) terhadap Proliferasi Epitel dan Fibroblas Kulit Tikus Putih (Rattus norvegicus) pada Luka Bakaren_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM170805097
dc.description.pages72 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record