Karakterisasi Sifat Fisika dan Kimia Plastisiser Poligliserol Asetat dan Kinerja Plastisisasinya dalam Matriks Termoplastik Polistirena

Abstract

Poly glycerol Acetate produced from polymerization glycerol residue of bio diesel plant and then acetylating with acetates acid can be used as plasticizer for polystyrene (PS). Optimum blend PS : poly glycerol acetate of 10 :4 (w/w) give maximum tensile strength 12,0 MPa and elongation 27,758%, Optimum blend PS : diethyl fatal of 10 :3 (w/w) give maximum tensile strength 26,2 MPa and elongation 179,879 %, Optimum blend PS : poly glycerol acetate : diethyl fatal of 10:0,75:0,25 (w/w) give maximum tensile strength 35,8 MPa and elongation 31,406%. FT - IR spectra of blend showed 1728,08 cm-1 in a citing presence C=O. this revealed that there is interaction between PS matrices and diethyl fatal. Thermal stability Analysis of blend showed that addition of the plasticizer in the PS did not improve the stability. It is suggested that PS material plasticized with the plasticizer is not used at hot temperature.

Poligliserol asetat yang diperoleh dari hasil polimerisasi pabrik biodiesel dilanjutkan asetilasi dengan asam asetat dapat digunakan sebagai bahan pemlastis pada polistiren (PS). Campuran PS : Poligliserol asetat optimum pada 10 : 4 (w/w) memberikan kekuatan tarik 12,0 MPa dan kemuluran 27,758 %, Campuran PS : Diokthil ftalat optimum pada 10 : 3 (w/w) memberikan kekuatan tarik 26,2 MPa dan kemuluran 179,879 %, Campuran PS : Poligliserol asetat : Diokthil ftalat optimum pada 10 : 0,75: 0,25 (w/w) memberikan kekuatan tarik 35,8 MPa dan kemuluran 31,406%. Spektrum FT - IR serapan pada daerah biangan gelombang 1728,08 cm-1 menunjukkan adanya gugus C=O. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi interaksi antara PS dengan pemlastis Diokthil ftalat. Analisa kestabilan termal menunjukkan bahwa penambahan pemlastis ke dalam matriks PS tidak meningkatkan kestabilannya. Disarankan bahan PS terplastisasi ini tidak digunakan pada suhu yang panas.