• Login
    View Item 
    •   USU-IR Home
    • Faculty of Medicine
    • Department of Clinical Pathology
    • Master Theses
    • View Item
    •   USU-IR Home
    • Faculty of Medicine
    • Department of Clinical Pathology
    • Master Theses
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Perbandingan Kadar C-Peptide pada Diabetes Melitus Tipe 2 yang Baru Didiagnosa dengan Non Diabetes Melitus

    View/Open
    Fulltext (487.3Kb)
    Date
    2009
    Author
    Purba, Denrison
    Advisor(s)
    Nasution, Burhanuddin
    Lindarto, Dharma
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit yang banyak dijumpai di seluruh dunia. Prevalensi DM di seluruh dunia diperkirakan sekitar 4%. Untuk Indonesia, World Health Organization (WHO) memperkirakan kenaikan jumlah pasien DM dari 8,4 juta orang pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta orang pada tahun 2030. Prevalensi DM yang paling banyak dijumpai adalah DM tipe 2 (Non Insulin Dependen Diabetes Mellitus, NIDDM). Prevalensi DM tipe 2 di Indonesia berdasarkan berbagai penelitian epidemiologis berkisar antara 1,5 - 2,3 %. DM tipe 2 umumnya ditemukan pada usia dewasa, walaupun dapat terjadi pada anak-anak. DM tipe 2 terjadi karena kombinasi dari kelainan produksi insulin dan resistensi terhadap insulin, atau berkurangnya sensitifitas terhadap insulin yang melibatkan reseptor insulin di membran sel. Dalam hubungannya dengan kadar insulin di dalam darah, penelitian-penelitian menunjukkan bahwa pada stadium awal DM tipe 2 masih dijumpai sel-sel beta pankreas yang mampu menghasilkan insulin, belum terjadi defisiensi insulin yang absolut. Pada tahap ini mungkin terjadi hiperinsulinemia yang merupakan kompensasi ataupun akibat dari resistensi insulin. Pada tahap ini tidak diperlukan terapi dengan insulin. Pada stadium lanjut DM tipe 2, produksi insulin dari sel-sel beta pankreas sangat berkurang sehingga pasien harus mendapat terapi insulin. Pada proses biosintesa insulin, C-peptide dibentuk sebagai produk yang disekresikan bersamaan dengan insulin melalui proses pemecahan proteolitik dari molekul prekursor proinsulin. Insulin dan C-peptide dibentuk dalam jumlah yang sama dan dilepaskan ke dalam sirkulasi darah melalui vena porta. Sebagian dari insulin diekstraksi di dalam hepar. Tapi hampir tidak ada C-peptide yang diekstraksi di hepar, sehingga masa paruh C-peptide lebih panjang dibandingkan insulin. Kadar C-peptide 5–10 kali lebih tinggi di dalam sirkulasi perifer, dan kadarnya berfluktuasi sedikit dibandingkan insulin. Konsentrasi C-peptide dalam darah memberikan suatu penilaian yang akurat terhadap fungsi cadangan sel beta pankreas manusia dan ini sudah menjadi suatu petanda yang penting dari sekresi insulin pada pasien DM. Penentuan kadar C-peptide puasa dan setelah stimulasi (dengan glukosa atau glukagon) telah digunakan untuk penentuan aktivitas sekresi sel beta pankreas, karena kadar C-peptide di sirkulasi tidak dipengaruhi insulin eksogen. Beberapa penelitian telah menjumpai bahwa kadar C-peptide meningkat pada DM tipe 2 yang baru didiagnosa. Penelitian ini dilakukan secara cross sectional study di Departemen/Instalasi Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara/RSUP H. Adam Malik Medan bekerja sama dengan Departemen Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara/RSUP H. Adam Malik Medan, yang dimulai pada bulan Mei 2009 sampai dengan Oktober 2009. Populasi yang dimasukkan dalam penelitian ini adalah pasien DM tipe 2 yang berobat jalan di poliklinik Penyakit Dalam FK USU/ RSUP H. Adam Malik Medan dan kontrol normal diambil dari orang yang tidak menderita DM. Berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi dan perkiraan besar sampel, diperolehlah sampel penelitian 68 orang yaitu 34 orang sebagai sampel pasien DM tipe 2 yang baru didiagnosa dan 34 orang sebagai kontrol sampel non DM. Sebanyak 5 cc darah dari vena mediana cubiti tanpa antikoagulan diambil untuk pemeriksaan kadar C-peptide serum puasa dan creatinin serum. Pemeriksaan kadar C-peptide dilakukan setelah terkumpul sejumlah sampel dengan alat Cobas elecsys 601 (Cobas e 601), dengan metode electrochemiluminescentimmunoassay (ECLIA). Pengolahan data dan analisa statistik menggunakan SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 15.0. Berdasarkan analisa statistik didapatkan hasil bahwa dijumpai peningkatan kadar C-peptide yang bermakna pada DM Tipe 2 yang baru didiagnosa dibandingkan dengan kontrol non DM (p < 0,05).
    URI
    https://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/44916
    Collections
    • Master Theses [158]

    Repositori Institusi Universitas Sumatera Utara (RI-USU)
    Universitas Sumatera Utara | Perpustakaan | Resource Guide | Katalog Perpustakaan
    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    All of USU-IRCommunities & CollectionsBy Issue DateTitlesAuthorsAdvisorsKeywordsTypesBy Submit DateThis CollectionBy Issue DateTitlesAuthorsAdvisorsKeywordsTypesBy Submit Date

    My Account

    LoginRegister

    Repositori Institusi Universitas Sumatera Utara (RI-USU)
    Universitas Sumatera Utara | Perpustakaan | Resource Guide | Katalog Perpustakaan
    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV