• Login
    View Item 
    •   USU-IR Home
    • Faculty of Cultural Sciences
    • Department of History
    • Master Theses
    • View Item
    •   USU-IR Home
    • Faculty of Cultural Sciences
    • Department of History
    • Master Theses
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Adat Perkawinan Etnis Aneuk Jamee Tahun 1976-2005

    View/Open
    Fulltext (4.686Mb)
    Date
    2021
    Author
    Sahputri, Julianti
    Advisor(s)
    Agustono, Budi
    Zuska, Fikarwin
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Studi ini merekonstruksi adat perkawinan etnis aneuk jamee tahun 1976-2005. Kajian ini bertujuan (1) menganalisis sejarah etnis aneuk jamee; (2) menganalisis bagaimana kondisi Aceh Selatan di masa konflik Aceh; dan (3) menganalisi bagaimana adat perkawinan etnis aneuk jamee dilaksanakan ketika konflik terjadi di wilayahnya. Kajian ini mengunakan pendekatan sejarah dengan menggunakan pendekatan struktural fungsionalisme. Dalam proses penelitian, metode yang digunakan adalah metode sejarah yang terdiri dari heuristic, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Sumber-sumber yang digunakan adalah buku-buku, arsip, artikel maupun sumber tertulis lainnya. Selain sumber tertulis penelitian ini juga menggunakan sumber lisan dengan melakukan wawancara langsung. Sumber-sumber yang telah dikumpulkan ini dikritik lalu di interpretasi serta direkonstruksi dalam penulisan sejarah. Hasil kajian yang diperoleh menunjukkan bahwa aneuk jamee adalah sebuah etnis yang mendiami wilayah pantai barat Aceh. Etnis ini adalah akulturasi dari etnis Aceh dan Minangkabau. Etnis ini tersebar diberbagai kabupaten di pantai barat dan berpusat di Aceh Selatan. Dimasa konflik antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan pemerintah pusat tahun 1976-2005, Aceh Selatan juga merasakan dampaknya. Gejolak konflik terjadi di Aceh Selatan mulai dirasakan diawal tahun 2000an. Masyarakat yang tinggal didekat pegunungan dipaksa untuk mengungsi ke wilayah lain. Bagi mereka yang tidak mengikuti perintah maka akan mendapatkan terror dan pembakaran rumah-rumah warga. Dalam keadaan konflik tersebut, terjadinya penurunan angka perkawinan di Aceh Selatan. Dengan demikian, pelaksanaan perkawinan secara adat tidak bisa dilaksanakan secara penuh. Duduk rapat hingga pengantaran marpulai yang biasa dilakukan pada malam hari, harus dilaksanakan pada siang hari. Hal ini dikarenakan masyarakat dilarang melakukan aktivitas pada malam hari. Dampak konflik tersebut telah memberikan perubahan dalam adat perkawinan etnis aneuk jamee.
    URI
    https://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/45090
    Collections
    • Master Theses [31]

    Repositori Institusi Universitas Sumatera Utara (RI-USU)
    Universitas Sumatera Utara | Perpustakaan | Resource Guide | Katalog Perpustakaan
    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    All of USU-IRCommunities & CollectionsBy Issue DateTitlesAuthorsAdvisorsKeywordsTypesBy Submit DateThis CollectionBy Issue DateTitlesAuthorsAdvisorsKeywordsTypesBy Submit Date

    My Account

    LoginRegister

    Repositori Institusi Universitas Sumatera Utara (RI-USU)
    Universitas Sumatera Utara | Perpustakaan | Resource Guide | Katalog Perpustakaan
    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV