Efektifitas Pengobatan Milium dengan Insisi dan Ekstraktor Komedo Dibandingkan dengan Elektrodesikasi di RSUP. H. Adam Malik Medan
View/ Open
Date
2009Author
Lubis, Siska Anggreni
Advisor(s)
Ginting, Oratna
Siregar, Remenda
Metadata
Show full item recordAbstract
Milium merupakan salah satu tumor jinak kulit yang diklasifikasikan berdasarkan asal jaringannya. Salah satu klasifikasinya adalah kista kutaneus. Beberapa kista kutaneus dapat terjadi di kulit dan jaringan subkutan. Menurut Bhawan et al (1990) milium merupakan salah satu kista kutaneus yang berasal dari epitel skuamous.1
Milium terbagi atas milium primer dam milium sekunder. 2,3 Milium primer muncul secara spontan tanpa adanya faktor predisposisi. Ada kecenderungan herediter dalam suatu keluarga untuk menderita milium. Milium sekunder muncul akibat proses inflamasi dan penyakit-penyakit seperti epidermolisis bulosa, pemfigus, pemfigoid bulosa, porphyria cutanea tarda, herpes zoster, dermatitis kontak dan setelah penggunaan obat-obat anti inflamasi non steroid, kortikosteroid jangka panjang, setelah terapi 5-Fu dan topikal nitrogen, setelah pembedahan, dermabrasi dan radioterapi. 1,2,4,5
Milium dapat terjadi pada semua umur namun lebuh sering dijumpai pada masa infant. Prevalensi jenis kelamin sama untuk milium primer dan milium sekunder.3
Collections
- Master Theses [206]