| dc.description.abstract | Puisi adalah karya sastra yang memiliki konvensi atau tanda yang memiliki
makna secara semiotika. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan puisi Amor Fati
karya Arif Bagus Prasetyo dalam telaah semiotik. Metode yang digunakan adalah
kualitatif dengan pendekatan semiotika. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah studi pustaka. Teknik analisis data menggunakan teori
semiotika model Riffaterre. Hasil penelitian adalah sebagai berikut: (1)
Ketidaklangsungan ekspresi pada puisi Amor Fati meliputi: (a) Penggantian arti
ditunjukkan pada penggunaan majas metafora dan metonimia, (b) Penyimpangan
arti terjadi disebabkan adanya ambiguitas dan kontradiksi, (c) Penciptaan arti
terjadi disebabkan adanya enjambemen, rima, dan tipografi; (2) Pembacaan
heuristik mengisahkan perjalanan seorang gadis bernama Riri di tengah daerah
konflik. Pembacaan hermeneutik menjelaskan takdir Riri dan orang di
sekelilingnya. Alih-alih takluk oleh takdir seperti tokoh lain, Riri justru mampu
melawan takdir; (3) Matriks pada puisi adalah ‘Melawan takdir’. Model pada
puisi ini adalah ‘Takdir’. Model tersebut ditransformasikan menjadi tujuh varian
yang tersebar di keseluruhan bait puisi; (4) Hipogram dalam puisi adalah
hipogram potensial berupa ‘Melawan takdir’ dan hipogram aktualnya adalah
konsep filosofi “Amor fati” atau ‘Cinta akan takdir” yang diusung oleh Friedrich
Nietzsche pada tahun 1882. | en_US |