• Login
    View Item 
    •   USU-IR Home
    • Faculty of Medicine
    • Department of Ophthalmology
    • Master Theses
    • View Item
    •   USU-IR Home
    • Faculty of Medicine
    • Department of Ophthalmology
    • Master Theses
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Prevalensi Kebutaan Akibat Kelainan Kornea di Kabupaten Langkat

    View/Open
    Fulltext (538.2Kb)
    Date
    2009
    Author
    Bangun, Christina Y. Y.
    Advisor(s)
    Bachtiar
    Sihotang, Aslim D.
    Arma, Abdul Djalil Amri
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Terminologi kebutaan didefenisikan berbeda – beda di setiap negara seperti kebutaan total, kebutaan ekonomi, kebutaan hukum dan kebutaan Sosial. Sebegitu banyaknya sampai kira – kira ada 65 defenisi kebutaan tertera dalam publikasi WHO tahun 1966. Di dalam oftalmologi, terminologi kebutaan terbatas pada tidak dapatnya melakukan aktifitas sampai tidak adanya persepsi cahaya. Agar supaya terdapat perbandingan secara statistik baik Nasional maupun Internasional. WHO tahun 1972 telah mengajukan kriteria secara seragam dan mendefenisikan kebutaan sebagai suatu visual akuiti yang kurang dari 3 / 60 ( Snellen ) atau yang ekuivalen dengannya. Pada tahun 1979, WHO menambahkan dengan ketidak sanggupan hitung jari pada siang hari pada jarak 3 meter. 1 Pada tahun 1977, Internasional Classification of Disease ( ICD ) membagi berkurangnya penglihatan menjadi 5 kategori dengan maksimum tajam penglihatan kurang dari 6 / 18 Snellen, kategori 1 dan 2 termasuk pada low vision sedangkan kategori 3,4 dan 5 disebut blindness. Pasien dengan lapang pandangan 5º – 10º ditempatkan pada kategori 3 dan lapang pandangan kurang dari 5 ditempatkan pada kategori 4 ( lihat tabel 1.1 ).1,2 Dengan menggunakan definisi dari WHO tentang kebutaan sebagai suatu tajam penglihatan yang kurang dari 3/60, diperkirakan bahwa pada saat ini terdapat 45 juta orang yang mengalami kebutaan pada kedua mata dan 135 juta lainnya menderita gangguan penglihatan yang sangat berat pada kedua mata mempunyai visus antara 6/60 sampai 3/60. Totalnya terdapat 180 juta orang dengan gangguan penglihatan di seluruh dunia dari sekitar 5,9 milyar penduduk dunia. Objektif dari program WHO adalah untuk pencegahan kebutaan dengan efektif dan mempertahankan penglihatan jika memungkinkan. Target global adalah harus menurunkan prevalensi kebutaan sampai < 0,5 % di seluruh negara atau kurang dari 1% di beberapa negara.2,3,4,5
    URI
    https://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/45400
    Collections
    • Master Theses [143]

    Repositori Institusi Universitas Sumatera Utara (RI-USU)
    Universitas Sumatera Utara | Perpustakaan | Resource Guide | Katalog Perpustakaan
    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    All of USU-IRCommunities & CollectionsBy Issue DateTitlesAuthorsAdvisorsKeywordsTypesBy Submit DateThis CollectionBy Issue DateTitlesAuthorsAdvisorsKeywordsTypesBy Submit Date

    My Account

    LoginRegister

    Repositori Institusi Universitas Sumatera Utara (RI-USU)
    Universitas Sumatera Utara | Perpustakaan | Resource Guide | Katalog Perpustakaan
    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV