• Login
    View Item 
    •   USU-IR Home
    • Faculty of Medicine
    • Department of Ophthalmology
    • Master Theses
    • View Item
    •   USU-IR Home
    • Faculty of Medicine
    • Department of Ophthalmology
    • Master Theses
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Perubahan Pupil Cycle Time pada Penderita Diabetes Melitus

    View/Open
    Fulltext (1.727Mb)
    Date
    2002
    Author
    Wulandari, Novi
    Advisor(s)
    Sihotang, Aslim D.
    Parwis, Beby
    Arma, Abd. Jalil Amri
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Saat ini penduduk Negara Republik Indonesia adalah ± 210 juta orang dengan usia harapan hidup 62 tahun untuk pria dan 65 tahun untuk wanita. Pertambahan penduduk adalah 1,6% pertahun maka pada akhir tahun 2010, penduduk Negara Republik Indonesia akan mencapai 250 juita orang (1,10). Menurut Slamet Suyono, pada tahun 2020 kelak akan timbul ledakan yang luar biasa besarnya dari penderita diabetes melitus khususnya penderita dengan usia 40 tahun keatas. Prevalensinya cenderung meningkat dengan bertambahnya usia. (1,10) Diabetes melitus telah sejak lama diketahui dapat memberi berbagai komplikasi pada mata seperti katarak, glaukoma dan yang paling sering adalah kelainan retina. (4,10,24,27,31,32) Kelainan ini biasanya dikaitkan dengan kemunduran tajam penglihatan/kebutaan. Komplikasi dalam bidang Neuro-Oftalmologi sampai saat ini belum mendapat perhatian yang luas. (10,27,31,32) Diabetes melitus merupakan penyakit gangguan metabolisme yang cukup banyak dijumpai dan mengenai kurang lebih 2% - 4% populasi. Sebagian besar (90%) tergolong diabetes melitus tidak tergantung insulin ( Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus = NIDDM tipe II), sedangkan 10% adalah diabetes melitus tergantung insulin ( Insulin Dependent Diabetes Mellitus = IDDM tipe I). (3,5,10,19,20) Manifestasi DM disebabkan oleh karena defisiensi relatif atau absolut atau resistensi jaringan sasaran terhadap insulin. Insulin merupakan hormon anabolik yang merangsang sitesis glikogen, lemak dan protein. Insulin juga berperan dalam transport glukosa kedalam sel dan penggunaan glukosa oleh jaringan. Hormon in i juga menghambat pemecahan glikogen, lemak dan protein (3,5,10,19) Pengaruh insulin pada keadaan terakhir ini merupakan kebalikan dari pengaruh hormon antagonisnya, yaitu glukagon, epinefrin, kortisol dan hormon pertumbuhan. Pada defisiensi insulin, hormon antagonis insulin yang lebih dominan sehingga terjadi hiperglikemia (3,5,10,19) Akibat hiperglikemia terjadi berbagai proses biokimia dalam sel yang berperan dalam terjadinya komplikasi pada diabetes melitus, seperti katarak, retinopati, nefropati, neuropati dan arterosklerosis. (3,5,18,19,20)
    URI
    https://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/45406
    Collections
    • Master Theses [143]

    Repositori Institusi Universitas Sumatera Utara (RI-USU)
    Universitas Sumatera Utara | Perpustakaan | Resource Guide | Katalog Perpustakaan
    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    All of USU-IRCommunities & CollectionsBy Issue DateTitlesAuthorsAdvisorsKeywordsTypesBy Submit DateThis CollectionBy Issue DateTitlesAuthorsAdvisorsKeywordsTypesBy Submit Date

    My Account

    LoginRegister

    Repositori Institusi Universitas Sumatera Utara (RI-USU)
    Universitas Sumatera Utara | Perpustakaan | Resource Guide | Katalog Perpustakaan
    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV